Marak kasus keracunan makanan di beberapa daerah. Kondisi ini umumnya terjadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri.
Gejala yang muncul pun beragam, mulai dari mual, muntah, diare, hingga demam. Meski sering dianggap sepele, keracunan makanan yang tidak ditangani dengan benar dapat berisiko membahayakan kesehatan.
Dikutip detikFood dari Yale Medicine, keracunan makanan terjadi bila kita mengonsumsi makanan yang tercemar bakteri, virus, parasit, atau toksin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala umum yang akan terjadi mencakup diare, muntah, sakit perut, dan kadang demam. Gejala ini munculnya bisa cepat atau setelah beberapa waktu setelah konsumsi makanan tercemar, tergantung jenis patogen.
Penanganan Pertama Mengatasi Keracunan Makanan
Ketika mengalami keracunan makanan ada beberapa hal yang harus dilakukan. Berikut informasinya:
1. Hidrasi
Menurut Karen Jubanyik, MD, spesialis Unit Gawat Darurat di Yale Medicine, menjaga hidrasi merupakan langkah paling penting. Penderita keracunan makanan disarankan untuk banyak minum air putih agar cairan tubuh yang hilang akibat muntah dan diare bisa tergantikan, terutama dalam 24 jam pertama.
Bila memungkinkan, sebaiknya juga mengonsumsi larutan elektrolit untuk menormalkan kembali keseimbangan mineral tubuh. Namun, hindari minuman berenergi atau minuman olahraga karena tidak dirancang untuk mengatasi dehidrasi akibat keracunan.
2. Hindari Jenis Makanan Tertentu
Saat mengalami keracunan makanan, sebaiknya jangan terburu-buru mengonsumsi makanan yang dapat memperberat kerja sistem pencernaan. Tunggu hingga kondisi tubuh agak membaik sebelum mengonsumsi makanan yang berminyak, pedas, atau produk olahan susu.
"Tidak makan secara normal selama satu hingga dua hari bukanlah masalah besar, karena tubuh orang yang sehat umumnya memiliki cadangan energi yang cukup," kata Dr Jubanyik.
3. Cukup Istirahat
Selain itu, istirahat yang cukup sangat dibutuhkan agar tubuh mampu melawan racun maupun infeksi. Namun, bila gejala tidak kunjung membaik dalam 2-3 hari, atau muncul tanda bahaya seperti muntah terus-menerus, darah dalam tinja, maupun dehidrasi berat, segera cari bantuan medis agar mendapatkan penanganan profesional.
Dalam kasus keracunan MBG, pemerintah dan pihak dapur penyedia MBG perlu memastikan standar sanitasi, pemeriksaan bahan baku, cara penyimpanan, dan distribusi yang aman. Selain itu, edukasi kepada pengelola dan masyarakat soal cara memilih, menyiapkan, dan menyimpan makanan juga perlu dilakukan.
(aau/aau)