Seorang bocah berusia 9 tahun tewas saat sedang mandi dan berenang menggunakan ban, saat banjir melanda Kecamatan Danau Seluluk, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng). Bocah berinisial MDF itu tewas setelah hanyut di gorong-gorong.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Tanjung Hara, Kecamatan Danau Seluluk, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Camat Danau Seluluk, Sumanti.
Ia mengklarifikasi perihal kabar beredar korban tewas adalah seorang balita, yang kemudian ditegaskan Sumanti bahwa korban adalah anak usia sembilan tahun. MDF terseret arus gorong-gorong, saat kondisinya terjadi banjir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian itu murni kecelakaan. Bukan akibat banjir," kata Sumanti pada detikKalimantan, Rabu (24/09/2025).
"Lalu bocah yang meninggal itu usianya bukan balita, tapi kelas 3 SD berumur 9 tahun," sambung Sumanti.
Diberitakan sebelumnya, banjir menewaskan satu orang balita berusia tiga tahun, warga Desa Tanjung Hara. Kabar tersebut sebelumnya telah dikonfirmasi oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik dari BPBD Seruyan, Mohamad Yani melalui Pusdalops-PB Kalteng.
Sumanti membenarkan bahwa saat kejadian pada Sabtu (20/09/2025) banjir melanda beberapa desa Kecamatan Danau Seluluk, namun ia menyebut peristiwa tewasnya MDF merupakan insiden kecelakaan.
Ia menyebut bahwa bocah tersebut terseret arus gorong-gorong di tengah banjir, saat sedang mandi tanpa pengawasan orang dewasa. MDF tersebut mulanya sedang mandi di dekat gorong-gorong, saat kondisi banjir masih melanda di sekitarnya.
"Jadi memang saat kejadian itu kan di hari libur, hari Sabtu. Anak itu mandi, mandi di lokasi banjir," cerita Sumanti.
"Sebenarnya tempat dia mandi yang awal itu nggak terlalu dalam, cuma dia itu main ban, ban besar itu lho. Lalu kayaknya jatuh pas dekat gorong-gorong itu, terus terseret," imbuhnya.
MDF tersebut kemudian terseret arus gorong-gorong. Sumanti menyebut ia meninggal saat mandi tanpa pengawasan orang tua. Bersamaan saat itu sedang terjadi banjir.
Diketahui banjir telah sepekan melanda Kecamatan Danau Seluluk, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng). Beberapa desa terendam di antaranya Desa Tanjung Rangas, Desa Panimba Raya, Desa Tanjung Hara, dan Desa Tanjung Paring.
"Kondisinya di rumah anak itu sedang tidak ada orang tuanya yang bisa menemani dia ketika mandi. Orang tua (anak) informasinya itu sedang ke rumah sakit menemani orang tuanya si ibu korban check up ke rumah sakit," ujarnya.
Hingga akhirnya bocah usia sembilan tahun korban banjir tersebut jasadnya ditemukan, dan langsung dimakamkan pada Sabtu (20/09).
Di lain sisi, Sumanti menginformasikan bahwa kondisi banjir terkini sudah mulai surut. Banjir diperkirakan telah terjadi sekitar satu minggu yang lalu.
"Kalau banjirnya sekarang sudah mulai surut. Sudah sekitar semingguan. Kalau Desa Tanjung Hara itu sebagian dataran rendah, sebagian dataran tinggi," kata Sumanti.
"Kondisinya mereka (warga Desa Tanjung Hara) ini pun memang dibantaran sungai, di pinggir-pinggir sungai Seruyan. Disitu ada lima desa yang di pinggir sungai. Memang kalau saat-saat cuaca kayak gini memang sering banjir," sambung dia.
(aau/aau)
