Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengunjungi gedung yang akan dioperasikan menjadi Sekolah Rakyat di Kalimantan Selatan (Kalsel). Gus Ipul hadir di tengah calon siswa Sekolah Rakyat tahap 1C di Kota Banjarbaru.
Dalam kegiatan Dialog Calon Siswa Sekolah Rakyat, Gus Ipul berkesempatan berinteraksi langsung dengan para calon siswa yang didampingi orang tua mereka. Sekolah Rakyat tahap 1C ini berlokasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Kalimantan Selatan.
Dalam kunjungannya, Gus Ipul menyebut sekolah rakyat merupakan gagasan dari Presiden RI Prabowo Subianto, untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam mendapat pendidikan yang layak. Adapun calon siswanya sendiri, dijelaskan Gus Ipul tidak didapatkan dari pendaftaran. Melainkan melalui seleksi yang cukup ketat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka yang ada di DTSEN didatangi oleh pendamping, lalu dikoordinasikan dengan Dinas Sosial setempat, diproses sampai mereka lolos administrasi dan mereka bisa bersekolah di Sekolah Rakyat," ungkap Gus Ipul, Senin (22/9/2025).
Gus Ipul mengaku baru pertama kali hadir di Sekolah Rakyat Kalsel, yang akan memulai pembelajaran perdana pada Senin (29/9) mendatang. Seluruh siswa akan menjalani cek kesehatan pada tanggal 29 September 2025, bersamaan dengan pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
"Kita belajar dari titik-titik yang sudah memulai pembelajaran sejak 14 Juli," tuturnya.
Di tahun ini, ada 165 titik Sekolah Rakyat Rintisan yang sifatnya sementara. Selanjutnya, nanti akan ada tempat permanen yang mana lahannya disediakan oleh pejabat berwenang daerah.
Untuk jumlah siswa dalam Sekolah Rakyat ini, diungkapkan Gus Ipul akan menyesuaikan dengan kondisi gedung dan status sekolah. Status sementara bisa berisikan 50, 70, 100 hingga 180 siswa.
"Tergantung dari gedung rintisannya aja," katanya.
Mengenai dana pembangunan gedung Sekolah Rakyat, ia menyebut bahwa untuk lahan itu akan disediakan oleh pejabat daerah berwenang meliputi Gubernur, maupun Walikota/Bupati.
"Yang menyediakan lahan, Gubernur atau Walikota. Lahan sekitar 7-8 hektar, nanti yang membangun dari APBN," ucap Gus Ipul.
Selain itu, Sekolah Rakyat ini juga mencakupi bantuan untuk keluarga dengan melibatkan program-program unggulan dari Presiden RI. Di antaranya pemeriksaan kesehatan, gizi, jaminan sosial seluruh keluarga, serta bedah rumah tidak layak.
"Jadi tidak terpisahkan dari upaya mengentaskan kemiskinan, dengan melibatkan program unggulan Presiden. Sehingga terintegrasi satu sama lain," kata Gus Ipul.
Ia berharap setelah anak-anak lulus dari Sekolah Rakyat, anak-anak bisa membantu mengangkat perekonomian keluarga. Karena itu, pembinaan orang tua turut diberdayakan.
Di antaranya dengan dilakukan perbaikan rumah bagi rumah yang tidak layak huni. Bahkan Gus Ipul menyebut siswa Sekolah Rakyat yang ingin meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi akan dibantu Pemerintah Pusat.
Namun jika ingin bekerja atau profesi, setelah lulus Sekolah Rakyat akan disiapkan sesuai mengikuti minat bakat siswa.
"Tiga tahun, empat tahun, keluarganya sudah bisa menjadi keluarga mandiri," pungkasnya.
(aau/aau)