Serangan Israel yang menargetkan para pemimpin Hamas di Qatar menuai teguran langka dari Presiden AS Donald Trump. Menanggapi hal itu, Dubes Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan negaranya tidak selalu bertindak demi kepentingan sekutunya, AS.
Dikutip detikNews, pada Selasa (9/9) waktu setempat, Gedung Putih mengatakan Trump tidak setuju dengan keputusan Israel dalam mengambil tindakan militer di wilayah sekutu AS tersebut. Namun Israel menegaskan itu bukan serangan terhadap Qatar.
"Kami tidak selalu bertindak demi kepentingan Amerika Serikat. Kami berkoordinasi, mereka memberi kami dukungan yang luar biasa, kami menghargai itu, tetapi terkadang kami membuat keputusan dan memberi tahu Amerika Serikat," kata Danon kepada sebuah stasiun radio Israel, dilansir kantor berita AFP, Rabu (10/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu bukan serangan terhadap Qatar. Itu adalah serangan terhadap Hamas. Kami tidak menentang Qatar, atau terhadap negara Arab mana pun, kami saat ini menentang organisasi teroris," katanya.
Menurut Danon, Israel 'masih menunggu hasil' operasi tersebut. Sementara itu, Hamas mengatakan sedikitnya enam orang tewas akibat serangan udara Israel di ibu kota Doha, Qatar pada Selasa (9/9) waktu setempat. Salah satu korban tewas merupakan anak dari negosiator utama Hamas.
Hamas, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (10/9/2025), menambahkan bahwa para pemimpin senior mereka yang ada di Doha selamat dari serangan Israel tersebut. Otoritas Qatar mengutuk keras serangan Israel terhadap wilayahnya, yang disebutnya menargetkan rumah sejumlah anggota biro politik Hamas yang tinggal di negara tersebut, yang juga menjadi markas kepemimpinan kelompok tersebut.
Kemudian dalam pernyataannya, Hamas menyebut tiga pengawal dan seorang ajudan untuk negosiator utama mereka Khalil al-Hayya tewas dalam serangan tersebut. Anak laki-laki Al-Hayya juga tewas.
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Dalam Negeri Qatar menyebut satu anggota pasukan keamanan internalnya tewas dalam serangan Israel, dan beberapa personel keamanan lainnya mengalami luka-luka.
Baca selengkapnya di sini.
(sun/des)