Pabrik Hyundai di AS Digerebek, Seorang WNI Ikut Diciduk

Internasional

Pabrik Hyundai di AS Digerebek, Seorang WNI Ikut Diciduk

Dina Rayanti - detikKalimantan
Senin, 08 Sep 2025 15:00 WIB
Ilustrasi Hyundai
Ilustrasi Hyundai/Foto: Grandyos Zafna/detikcom
Balikpapan -

Pabrik Hyundai di AS digerebek otoritas setempat. Ada ratusan pekerja yang ditangkap, salah satunya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial CHT.

Dikutip detikOto, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menjelaskan CHT ada di Pabrik Hyundai Metaplant dalam kunjungan bisnis.

"CHT memiliki rencana business trip selama satu bulan di AS dan dilengkapi dengan dokumen paspor, visa, dan undangan dari perusahaan," ujar Judha dilansir Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai penangkapan CHT, KJRI Houston telah berkomunikasi dengan Folkston ICE Processing Center di Georgia. CHT diketahui ikut ditahan bersama ratusan orang lainnya yang sebagian besar merupakan warga Korea Selatan. Namun belum ada info lanjutan terkait penangkapan CHT.

"KJRI akan memberikan pendampingan kekonsuleran untuk CHT," imbuhnya.

Penggerebekan itu disebut sebagai operasi penegakan hukum terbesar di satu lokasi dalam sejarah Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS. Operasi penggerebekan yang diberi nama 'Operation Low Voltage' melibatkan lebih dari 400 petugas penegak hukum setelah melakukan penyelidikan berbulan-bulan.

Fasilitas pabrik tersebut merupakan usaha patungan antara LGES (LG Energy Solution) dan Hyundai Motor. Rencananya pabrik beroperasi pada akhir tahun.

"Ini bukan operasi imigrasi di mana agen masuk ke lokasi, mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka di bus," ungkap Steven Schrank, agen khusus yang memimpin penyelidikan di Georgia.

Mengutip pemberitaan The New York Times, mayoritas pekerja yang ditangkap bukanlah karyawan Hyundai atau LG, melainkan kontraktor. Hyundai memastikan tidak ada pekerjanya yang ditangkap.

Sementara itu, LG Energy Solution menyebut 47 pekerjanya ditangkap dari penggerebekan tersebut. Pekerja LG yang ditangkap berperan membantu mengawasi pembangunan pabrik dan datang ke AS dengan visa atau melalui program pembebasan visa.

Hyundai dan LG Energy Solution menolak untuk berkomentar. Namun pejabat dari kedua perusahaan itu sepakat mereka memprioritaskan keselamatan para karyawan dan melakukan penyelidikan internal, termasuk terhadap praktik-praktik kontraktor.

Pihak LG juga mengatakan telah membatasi perjalanan karyawannya di AS. Sedangkan para karyawan yang sudah berada di Negeri Paman Sam untuk perjalanan bisnis diminta untuk tetap tinggal di tempat atau kembali ke Korea Selatan.

Artikel ini sebelumnya tayang di detikOto dengan judul Penggerebekan Pabrik Hyundai di AS, Ada WNI Ikut Diciduk.




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads