Aksi unjuk rasa yang terjadi di depan Kantor DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) pada Senin (1/9) sore mulai ricuh. Polisi membubarkan massa menggunakan water cannon dan gas air mata.
Pantauan detikKalimantan di lokasi, saat batas penyampaian aksi pukul 18.00 Wita, massa yang belum puas langsung melakukan pelemparan ke dalam halaman DPRD Kaltim. Massa ramai-ramai melemparkan botol air mineral.
Lemparan itu langsung direspons pihak aparat dengan menyemprotkan water cannon dan gas air mata. Massa kemudian langsung berhamburan menuju Jalan Tengku Umar arah SPBU dan Jalan Tengkawang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Hassanudin Mas'ud sebelumnya turun langsung menemui ribuan massa Aliansi Mahakam yang berunjuk rasa di depan Gedung DPRD. Dari atas mobil komando, Hassanudin menegaskan bahwa aspirasi para demonstran akan ditindaklanjuti.
"Bahkan tadi saya bersama para anggota dewan lainnya telah menggelar rapat. Ini juga untuk membahas tuntutan kalian," ujar Hassanudin yang disambut sorakan ribuan massa.
Dalam aksinya, massa membawa 11 tuntutan besar. Di antaranya penolakan RUU KUHP, penghapusan tunjangan mewah DPR, pengesahan RUU Perampasan Aset, peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, hingga kritik terhadap tindakan represif aparat pada demo sebelumnya.
Selain berjanji menindaklanjuti tuntutan, Hassanudin mengingatkan massa agar aksi berjalan damai.
"Aspirasi kalian tetap didengarkan, jadi tolong jangan ada perbuatan anarkis. Saya hadir di depan sini untuk mendengarkan keluhan kalian," tegasnya.
Namun, massa menilai pernyataan dewan belum cukup. Mereka tetap menuntut langkah konkret serta batas waktu realisasi tuntutan. Menurut mereka, tanpa tindak lanjut jelas, janji dewan hanya akan menjadi formalitas.
(des/des)