Puluhan massa dari Organisasi Kepemudaan (OKP) di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menggelar aksi demonstrasi di depan DPRD Kotawaringin Timur (Kotim). Mereka menegaskan tidak ingin ada audiensi di dalam ruangan DPRD, melainkan pejabat harus menemui mereka di luar.
Berdasarkan pantauan detikKalimantan, aksi ini digelar sekitar pukul 09.00 WIB, Senin (1/9/2025). Aksi diawali dengan sholat gaib untuk mengenang korban-korban yang meninggal dalam aksi demonstrasi di seluruh Indonesia. Sejumlah aparat keamanan turut mengimbau agar massa melakukan aksi secara damai.
"Tidak ada audiensi di dalam ruangan. Kami ingin tetap di luar," kata salah satu orator.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksi tersebut, peserta juga menuntut kepada negara untuk bertanggung jawab atas meninggalnya masyarakat sipil dalam situasi demonstrasi di Indonesia pada beberapa hari lalu. Salah satunya, seperti almarhum Affan Kurniawan yang meninggal dilindas mobil taktis Brimob pada 28 Agustus lalu.
Salah satu peserta aksi, Andri (22) menuntut agar DPRD Kotim dan Polres Kotim untuk melakukan permintaan maaf bagi korban-korban kekerasan dalam aksi demonstrasi, baik di Kotim maupun wilayah lain.
"Kami menuntut agar DPRD Kotim, Polres Kotim minta maaf kepada korban yang mengalami represifitas dalam aksi demonstrasi," tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa aksi kali ini digelar secara terbuka, masyarakat sipil lainnya dapat bergabung dalam aksi tersebut.
"Kami menegaskan bahwa aksi ini adalah aksi parlemen jalanan, kita satu suara menuntut keadilan," ujarnya.
Diketahui, massa terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan, seperti HMI, PMII, GMNI. Nampak bendera One Piece turut berkibar mewarnai acara demonstrasi.
(bai/bai)