Film live-action Snow White gagal bersinar di box office. Padahal Gal Gadot yang berperan sebagai Evil Queen atau ratu jahat meyakini film tersebut bakal menjadi hits besar.
Dikutip dari Wolipop, Gal Gadot pun mengaitkan penyebab kegagalan film itu dengan konflik Israel-Palestina. Apalagi film itu juga dibintangi oleh Rachel Zegler yang vokal mendukung Palestina.
"Aku yakin film ini akan jadi hits besar. Lalu semua berubah setelah peristiwa 7 Oktober," ujar Gal Gadot dalam sebuah wawancara di televisi Israel, seperti dilansir Pagesix.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa 7 Oktober yang dia maksud adalah serangan Hamas yang memicu gelombang perdebatan global hingga merembet ke dunia hiburan. Dalam potongan video yang viral di media sosial, Gal Gadot terlihat berbicara di hadapan anak muda.
Wanita 40 tahun ini menjelaskan bagaimana industri hiburan, termasuk Hollywood, menaruh tekanan besar pada para selebriti untuk menyuarakan sikap tertentu.
"Banyak tekanan pada selebriti agar berbicara menentang Israel. Aku bisa saja memberi penjelasan dan konteks, dan memang sering kulakukan. Tapi pada akhirnya, orang-orang punya keputusan masing-masing," katanya.
Film Snow White memang dikelilingi kontroversi sejak awal. Hubungan antar pemain utama juga disebut tidak harmonis. Gal Gadot yang berusia 40 tahun dikabarkan sering bersitegang dengan Rachel Zegler (24) selama syuting.
Selain perbedaan usia yang jauh, pandangan politik mereka saling bertolak belakang. Seperti diketahui, Gal Gadot lahir dan pernah bertugas di militer Israel, serta selalu mendukung Israel.
Baca artikel selengkapnya di Wolipop.
(hst/bai)