Dua keluarga di Titian Kampung Hijau terisolasi, imbas dari ambruknya titian pada Rabu (6/8/2025) lalu. Dua keluarga tersebut terisolasi lantaran tak ada jalan yang bisa dilalui.
Maimanah, salah seorang warga yang terdampak, berharap adanya jembatan kecil untuk akses sementara ia dan satu tetangga lainnya beraktivitas.
"Menunggu dibuatkan jembatan kecil untuk beraktivitas, sebab kanan kiri tidak ada jalan. Belakang rumah orang juga," cerita Maimanah pada detikKalimantan, Kamis (7/8/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak Maimanah, Nabil, beserta menantunya juga turut terkena imbas. Keduanya pun tidak bisa bekerja karena tak ada akses jalan yang bisa dilalui.
"Bingung mau kerja bagaimana, tidak bisa keluar. Kalau saya bisa saja merayap lewat teras tetangga, kalau istri saya tidak bisa," ujar Nabil.
Selain itu, Nabil menyebutkan ayahnya dan adiknya tidak bisa masuk ke rumah sejak titian itu ambruk. Ayahnya yang baru pulang kerja pun terpaksa tidur di rumah kerabat, termasuk adiknya yang baru pulang sekolah.
![]() |
"Adik saya tidak bisa sekolah juga karena seragamnya tidak bisa diantar, dia sementara di rumah keluarga lain," kata Nabil.
Badan Penyelamatan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin pun telah datang untuk membantu Nabil dan istrinya keluar dari rumah. Nabil dan istrinya dievakuasi menggunakan perahu karet untuk naik ke daratan.
"Untungnya motor bisa pinjam dari keluarga lain, jadi sudah diantar tadi malam diparkir di darat," tuturnya.
Sementara itu, Komandan Regu (Danru) BPBD Banjarmasin Andy Putera membenarkan bahwa anggotanya sudah berhasil mengevakuasi dua warga yang terjebak di rumah pasca titian ambruk.
"Anggota sudah mengevakuasi, keduanya sudah berhasil kita bawa ke darat. Sementara ibunya masih di rumah dan tetangga satunya masih bertahan di rumah juga," kata Andy.
(aau/aau)