Tata Cara Sholat Tahajud: Niat, Rakaat, Waktu, Bacaan Surat dan Doanya

Tata Cara Sholat Tahajud: Niat, Rakaat, Waktu, Bacaan Surat dan Doanya

Bayu Ardi Isnanto - detikKalimantan
Jumat, 01 Agu 2025 23:59 WIB
sholat tahajud
Ilustrasi sholat tahajud. Foto: istock
Balikpapan -

Salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan adalah sholat tahajud. Rasulullah pun tidak pernah meninggalkan tahajud karena keutamaannya sangat besar.

Dalam mengerjakan sholat tahajud, kita harus mengikuti tata cara sesuai petunjuk Rasulullah. Meski secara umum sama dengan sholat sunnah lain, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, seperti jumlah rakaat dan waktu pelaksanaan.

Simak tata cara sholat tahajud berikut ini, mulai dari membaca niat, surat yang dibaca, doa setelah tahajud. Ketahui pula jumlah rakaat sholat tahajud dan waktu terbaik melaksanakan sholat tahajud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan dalam Sholat Tahajud

Gerakan sholat tahajud sama saja dengan sholat sunnah pada umumnya, yakni dijalankan dengan dua rakaat salam. Namun ada bacaan yang berbeda, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Bacaan Niat

Hendri Kusuma Wahyudi, Lc dalam buku 10 Kesaksian Pengamal Tahajud menjelaskan sholat tahajud dimulai dari niat. Niat bisa hanya dalam hati maupun dilafalkan. Bagi yang ingin melafalkan, berikut bacaannya:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab-latin: Ushallî sunnatat tahajjudi rak'ataini lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta'ala."

Surat yang Dibaca

Mengenai surat yang dibaca dalam sholat tahajud, ada perbedaan pendapat. Dalam buku Hendri Kusuma tersebut disebutkan bahwa surat yang afdal dibaca dalam sholat tahajud adalah Al-Kafirun untuk rakaat pertama dan Al-Ikhlas untuk rakaat kedua.

Pendapat lain yang dikutip dari NU Online, kita bisa memilih surat apapun dalam Al-Quran, baik yang pendek maupun panjang. Hal ini sejalan dengan firman Allah:

فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ

Artinya, " ... Maka bacalah apa yang mudah dari Al-Qur'an." (QS al-Muzammil: 20).

Menurut Al-Habib Abdullah Al-Haddad, sholat tahajud bisa dijadikan sebagai momen untuk mengkhatamkan Al-Qur'an. Maka kita bisa membaca surat secara urut dari Al-Baqarah sampai An-Nas.

Kita tidak perlu membaca seluruhnya dalam semalam. Tapi detikers bisa membaginya dalam jangka waktu tertentu, misalnya khatam dalam sebulan, 40 hari, atau lebih.

Doa Setelah Tahajud

Seusai sholat tahajud, kita disunnahkan untuk banyak berdoa kepada Allah karena termasuk waktu mustajab. Salah satu doa yang dipanjatkan Rasulullah, sesuai HR Bukhari Muslim adalah sebagai berikut:

اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Arab-latin: Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa'dukal haqq. Wa liqâ'uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ'atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa 'alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a'lantu, wa mâ anta a'lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: "Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah."

Jumlah Rakaat Sholat Tahajud

Jumlah rakaat sholat tahajud tidak diatur dengan ketat, yang penting dilaksanakan dua rakaat salam. Mengenai jumlah rakaatnya, ada beberapa pendapat yang bisa disimak berikut ini:

Minimal 2 Rakaat

Berdasarkan NU Online, sholat tahajud tidak dibatasi rakaat maksimal, namun paling sedikit dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Untuk itu sholat tahajud sebaiknya tidak dilewatkan karena bisa dilakukan hanya dua rakaat.

Namun ada pendapat lain yang menyebutkan batas maksimal rakaat sholat tahajud. Ada yang menyebut rakaat maksimal sholat tahajud adalah 11 atau 13 rakaat.

Tidak Lebih dari 11 Rakaat

Dari buku Living Hadis versus Dead Hadis yang mengutip kitab Sahih al-Bukhari, Dr Ahmad Faisal, Lc menjelaskan bahwa Aisyah ra meriwayatkan hadits bahwa Nabi tidak pernah sholat malam lebih dari 11 rakaat.

اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، عَنْ مَالِكَ، عَنْ سَعِيد المقبري، عَنْ أَبِي عبد حدثنا سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: كَيْفَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ؟ قَالَتْ: مَا كَانَ يَزِيدُ في رَمَضَانَ وَلا في غيره على إحدى عشرةَ رَكْعَةً، يُصلي أربع رَكَعَاتٍ، فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِينَ وَطُوهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا، فَلاَ تسأل عن حُسْنِهِنَّ وَطُوهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ تنام قبل أن توتر؟ قَالَ: «تنام عيني ولا ينام قلبي."

Artinya:

"Telah bercerita kepada kami Abdullah ibn Maslamah dari Malik dari Sa'id al-Maqburi dari Abu Salamah ibn 'Abdurrahman bahwa dia bertanya kepada Aisyah RA: 'Bagaimana tata cara sholat Nabi saw. pada bulan Ramadhan?' 'Aisyah menjawab: "Beliau sholat (sunah qiyamu al-lail) pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat. Beliau sholat empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya, kemudian beliau sholat lagi empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya kemudian beliau sholat tiga rakaat. Aku pernah bertanya: 'Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum melaksanakan sholat witir?' Beliau menjawab: "Mataku memang tidur tapi hatiku tidaklah tidur."

Sebanyak 13 Rakaat

Riwayat lain dari Ibnu 'Abbas mengatakan rakaat maksimalnya adalah 13 rakaat.

كَانَ صَلاَةُ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً . يَعْنِى بِاللَّيْلِ

Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat malam 13 rakaat."

Kapan Sholat Tahajud Dilakukan?

Pertanyaan lain yang sering muncul adalah kapal sholat tahajud dilakukan. Karena sholat tahajud merupakan sholat malam, maka bisa dilaksanakan mulai dari selepas Isya sampai menjelang Subuh.

Akan tetapi, detikers bisa memperhatikan beberapa hal berikut ini:

Pembagian Waktu Malam untuk Tahajud

Dalam buku Panduan Sholat Sunnah Rekomendasi Rasulullah oleh Zezen Zainal Alim, dijelaskan bahwa waktu paling utama menjalankan sholat tahajud adalah sepertiga malam terakhir.

Berikut ini pembagian waktu malam hari yang bisa menjadi perkiraan untuk melaksanakan sholat tahajud:

  • Sepertiga malam pertama: sekitar pukul 20.30 sampai 23.00.
  • Sepertiga malam kedua: sekitar pukul 23.00 hingga 01.30 dini hari.
  • Sepertiga malam ketiga: sekitar pukul 01.30 dini hari hingga menjelang Subuh.

Dilakukan Setelah Tidur

Ada juga syarat yang harus dilakukan sebelum sholat tahajud. Seseorang harus tidur terlebih dahulu meski sebentar.

Dalam buku Nihayatul Muhtaj Ila Syarhil Minhaj yang disusun Imam Romli seperti dilansir dari situs Kemenag, ulama sepakat bahwa shalat tahajud adalah shalat sunnah di malam hari setelah tidur.

Syekh Sulaiman Ibn Muhamad ibn Umar Al-Bujairomi juga berpendapat bahwa:

وَتَهَجُّدٌ - أَيْ: تَنَفُّلٌ بِلَيْلٍ بَعْدَ نَوْمٍ

"Dan sunnah melaksanakan shalat tahajud, yaitu shalat sunnah setelah tidur."

Jika seseorang tidak bisa tidur dan ingin melaksanakan sholat malam, maka masih bisa mengamalkan sholat sunnah lain, antara lain sholat witir dan sholat hajat.

Demikian tadi tata cara sholat tahajud yang perlu diketahui. Wallahu a'lam.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads