Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut ada 115 siswa yang batal masuk ke Sekolah Rakyat. Ada 10 siswa di antaranya berasal dari Sekolah Rakyat di Kalimantan.
Gus Ipul menilai jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan jumlah keseluruhan siswa Sekolah Rakyat di Indonesia yang berjumlah 9.705 siswa, Dia pun memastikan kuota kosong tersebut sudah digantikan calon siswa
"Sebanyak 115 siswa batal menjadi siswa sekolah rakyat dan telah digantikan oleh calon siswa yang layak," ujar Gus Ipul dalam keterangannya, Kamis (31/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apa alasan para siswa mengundurkan diri? Gus Ipul pun menjelaskan batalnya mereka menjadi siswa Sekolah Rakyat merupakan keinginan dari siswa maupun orang tuanya.
Alasannya antara lain siswa lebih memilih bersekolah di sekolah reguler. Kemudian, siswa tidak betah di asrama dan merasa tidak bisa jauh dari orang tua atau keluarga. Di sisi lain, sebagian ingin menjaga orang tua tunggal yang tinggal di rumah.
"Setelah masuk mereka nyatakan tak bersedia tentu kita hargai karena kita tidak bisa memaksa," jelasnya.
Adapun para siswa yang batal menjadi siswa Sekolah Rakyat tersebar di sejumlah wilayah, yaitu 10 siswa di Kalimantan. Di Sumatera, terdapat 26 siswa. Lantas di Sulawesi terdapat 35 siswa.
Kemudian, di Jawa terdapat 35 siswa yang yang mengundurkan diri. Sementara di Bali dan Nusa Tenggara, ada empat siswa yang batal menjadi siswa dan seluruhnya telah tergantikan. Lalu di Maluku, terdapat lima orang yang batal menjadi siswa.
Baca selengkapnya di detikNews.
(bai/bai)