Minum Deterjen Dikira Susu, Kakek 82 Tahun Tewas

Minum Deterjen Dikira Susu, Kakek 82 Tahun Tewas

Sarah Oktaviani Alam - detikKalimantan
Rabu, 30 Jul 2025 22:01 WIB
Ilustrasi
Foto: Dok.Detikcom
Balikpapan -

Bermaksud minum teh dicampur susu, seorang kakek berusia 82 tahun malah menuangkan deterjen. Akibatnya kakek yang mengalami demensia itu meninggal dunia.

Dilansir detikHealth, kakek bernama David Hayes ini tinggal di Bolton, Inggris. David diketahui mengalami demensia atau sindrom yang disebabkan kerusakan otak dan berpengaruh pada berbagai fungsi kognitif.

David diduga tidak bisa membedakan susu dan deterjen cair. Setelah mengonsumsi teh campur deterjen, David mengalami muntah-muntah dan segera dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (16/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsumsi minuman campur deterjen itu diyakini telah membuat asam lambungnya naik sampai ke paru-paru dan menyebabkan kerusakan fatal. Dokter mendiagnosis David mengalami pnemuonitis, yakni pembengkakan paru-paru yang diduga dipicu aspirasi zat kimia.

Dokter memberikan antibiotik, steroid, dan pereda nyeri untuk memulihkan kondisi David. Namun, kesehatannya terus memburuk hingga ia meninggal dunia lima tahu kemudian. Tepatnya pada Senin (21/7).

Penyelidikan pun dilakukan. Pengadilan Kronoer Bolton menyimpulkan bahwa kematian David merupakan kecelakaan yang tidak disengaja.

"Ini terjadi ketika ia membuat secangkir teh di rumah dan memasukkan deterjen ke dalam cangkir alih-alih susu, setelah tampak kebingungan," jelas pemeriksa jenazah Michael Pemberton.

"Ia muntah setelah menelan deterjen dan kemungkinan besar ia mengalami aspirasi," imbuhnya.

Usai pemeriksaan, pihak koroner mengeluarkan peringatan resmi kepada pemerintah dan badan amal untuk mengambil tindak pencegahan agar kematian serupa tidak terjadi lagi. Surat ditujukan kepada Departemen Lingkungan Hidup, Pangan, dan Urusan Pedesaan, Royal Society for the Prevention of Accidents, Age UK, Dementia UK, dan Alzheimer's Society.

Koroner menyoroti masalah keamanan seputar kemasan produk pembersih rumah tangga. Dalam kasus ini, deterjen disimpan dalam botol plastik yang menyerupai karton susu, dengan tutup ulir dan tidak memiliki fitur pengaman anak. Hal ini membuatnya mudah diakses oleh penyandang disabilitas atau demensia, atau bahkan anak-anak.

Meskipun cairan tersebut digolongkan sebagai toksisitas rendah, cairan tersebut tetap menyebabkan muntah dan aspirasi seperti yang terjadi pada David, yang akhirnya menyebabkan kematian.

Artikel ini telah tayang di detikHealth.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads