Pemuda di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), bernama Timoteus Tawe (23) kehilangan nyawa usai diterkam buaya. Kejadian mencekam itu disaksikan langsung oleh dua kerabatnya yang sedang berada di lokasi.
Peristiwa terjadi di Teluk Balauring, Desa Balauring pada Minggu (27/7) malam. Dilansir detikBali, saat itu Timoteus sedang bersama sepupunya, Yohanes Leu dan Yohanes Ola.
Kasubsie PIDM Sihumas Polres Lembata Brigpol Tommy Bartels menerangkan awalnya Timoteus pamit kepada istrinya untuk mencari ikan. Dia berangkat ke pantai bersama Yohanes Leu. Keduanya bertemu Yohanes Ola di pantai. Lalu mereka mengarah ke perairan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika sedang mencari hasil laut pada kedalaman sekitar lutut orang dewasa, tiba-tiba korban diterkam buaya pada bagian lengan kanan. Selanjutnya buaya menyeret korban ke dalam laut," kata Tommy, Senin (28/7/2025).
Menurut keterangan dua saksi, korban sempat berteriak minta tolong. Sayangnya, kondisi gelap dan kejadian berlangsung di tengah laut, sehingga Leu dan Ola pun tidak dapat berbuat apa-apa.
"Korban berada dalam penguasaan buaya kemudian hilang dari permukaan air," imbuh Tommy.
Leu dan Ola bergegas kembali ke darat dan pulang. Mereka mengabarkan kejadian yang menimpa Timoteus, serta meminta bantuan untuk mencari korban. Masyarakat pun berbondong-bondong ke Teluk Balauring dan mencari korban di sekitar sana serta di Muara Swaralaleng.
"Mereka melihat bahwa korban sedang dibawa oleh buaya melintas di perairan Teluk Balauring menuju muara/kolam alami yang diyakini sebagai sarang buaya, sehingga pencarian fokus pada Muara Swaralaleng," papar Tommy.
Tim gabungan dari Polsek, Koramil, pihak keluarga, dan warga melakukan pencarian lanjutan pukul 21.30 Wita. Timoteus akhirnya ditemukan sekitar pukul 23.20 Wita, di dekat pintu masuk Muara Swaralaleng. Sayangnya, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Jenazah Timoteus langsung dievakuasi ke Puskesmas Balauring untuk diperiksa. Ditemukan sejumlah bekas luka yang menandakan gigitan dan serangan buaya.
"Pada tubuh korban ditemukan beberapa luka dengan jenis yang berbeda. Ada luka berbentuk robekan dan juga ada luka berbentuk gigitan," terang Tommy.
Bagian mulut korban juga mengeluarkan busa. Tim medis menyatakan bahwa penyebab kematian kemungkinan besar karena tenggelam, bukan karena gigitan buaya.
"Korban meninggal akibat kemasukan air yang cukup banyak di dalam paru-paru," lanjutnya.
Tak lama setelahnya, jenazah dibawa ke kampung halamannya pada Senin (28/7) pukul 01.00 Wita. Timoteus diketahui berasal dari Desa Leuwayang, Kabupaten Lembata, NTT.
(des/des)