Data Korban KM Barcelona 2 Kali Lipat Manifes, Menhub Usut

Regional

Data Korban KM Barcelona 2 Kali Lipat Manifes, Menhub Usut

Arfin Tompodung - detikKalimantan
Senin, 21 Jul 2025 14:00 WIB
kondisi KM Barcelona 5 yang terbakar di Pulau Taliase, Minahasa Utara.
Foto: kondisi KM Barcelona 5 yang terbakar di Pulau Taliase, Minahasa Utara. (dok. Istimewa)
Manado -

KM Barcelona yang terbakar di Pulau Talisa, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut) tercatat mengangkut 280 orang. Namun, data jumlah korban yang dihimpun Basarnas menyebut total ada 571 orang. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi akan mengusut perbedaan data manifes dengan data korban di lapangan yang mencapai lebih dari 2 kali lipat itu.

Dilansir detikSulsel, Kasi Ops Basarnas Sulut Bagus Ngurah mengatakan ratusan orang telah berhasil dievakuasi. Sebanyak 27 di antaranya merupakan anak buah kapal (ABK).

"Untuk saat ini sampai pagi hari ini jumlah yang kami himpun atau kami data ada 571 orang," ungkap Bagus Ngurah, Senin (21/7/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, sebanyak 5 penumpang ditemukan meninggal dunia. Dua orang masih proses identifikasi.

"Korban jiwa sementara yang pasti ada tiga orang, yang dua lagi kami masih melakukan pendataan dan mencari identitasnya," lanjutnya.

Bagus mengatakan Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian hingga kini untuk menyisir kemungkinan adanya penumpang lain yang masih hilang. Pihaknya juga masih menampung laporan orang hilang.

Dugaan Kapal Kelebihan Penumpang

Seorang penumpang bernama Larebonte (55) mengungkapkan adanya dugaan kapal kelebihan kapasitas. Menurutnya, banyak penumpang yang tidak mendapa tempat dan akhirnya tidur di berbagai sudut di jalan kapal.

"Kalau untuk kelebihan kapasitas penumpang, bisa iya. Karena banyak penumpang menggunakan tiket alas, dengan menggunakan kasur tidur di pinggiran jalan kapal," ucap Larebonte.

Menhub Akan Verifikasi

Temuan jumlah korban yang berlipat dua kali lebih banyak daripada manifes itu menjadi perhatian Menhub Dudy Purwagandhi. Dudy akan melakukan verifikasi untuk memastikan data penumpang yang sebenarnya.

"Kita perlu verifikasi, penjelasan dari penumpang kan ada yang dia tukaran. Jadi kita harus memastikan," kata Dudy di Pelabuhan Manado, Senin (21/7/2025).

Kemenhub menyerahkan proses ke aparat penegak hukum apabila diduga ada pelanggaran. Untuk saat ini, pihaknya masih memprioritaskan upaya evakuasi dan penanganan pasca-kebakaran kapal.

"Masalah penyelamatan kami serahkan kepada Basarnas sebagai leading sector, untuk penyelidikan kita serahkan ke aparat penegak hukum," tuturnya.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads