80 Ribu Foto-Video Tak Senonoh Jadi Alat 'Miss Golf' Peras Biksu

80 Ribu Foto-Video Tak Senonoh Jadi Alat 'Miss Golf' Peras Biksu

Wahyu Setyo Widodo - detikKalimantan
Sabtu, 19 Jul 2025 22:58 WIB
Perempuan Thailand ditangkap karena memeras sejumlah biksu menggunakan video seks
Foto: BBC World
Balikpapan -

Thailand tengah diguncang oleh skandal besar yang dikenal dengan sebutan kasus 'Miss Golf'. Perempuan dengan julukan tersebut diduga melakukan pemerasan terhadap sejumlah biksu dengan menggunakan rekaman video seksual sebagai alat ancaman.

Dikutip detikTravel dari BBC, 'Miss Golf' mengaku telah melakukan hubungan seksual dengan setidaknya sembilan biksu. Hubungan tersebut direkam dalam bentuk foto dan video, yang kemudian dimanfaatkan olehnya untuk menekan para biksu agar menyerahkan sejumlah uang.

Menurut pihak kepolisian Thailand, 'Miss Golf' diperkirakan telah mengantongi sekitar 385 juta Baht atau setara Rp 193,5 miliar dalam tiga tahun terakhir melalui praktik pemerasan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat aparat menggeledah kediaman 'Miss Golf', mereka dikejutkan dengan temuan lebih dari 80.000 file foto dan video vulgar yang digunakan sebagai bahan untuk memeras para biksu, ungkap juru bicara Kepolisian Thailand.

Kasus "Miss Golf" terungkap pada pertengahan Juni lalu, setelah seorang kepala biara di Bangkok secara tiba-tiba meninggalkan wihara karena menjadi korban pemerasan oleh perempuan tersebut.

Miss Golf diketahui berhubungan dengan biksu itu pada Mei 2024. Ternyata, dari hubungan itu, 'Miss Golf' hamil dan menuntut tunjangan anak sebesar 7 Juta Baht (setara dengan Rp 3,5 Miliar).

Ternyata, bukan biksu itu saja yang diperas oleh 'Miss Golf'. Polisi menemukan transferan uang dari biksu lain kepada perempuan itu. Namun, uang-uang itu ternyata sudah diambil dan digunakan untuk main judi online.

Kini, 'Miss Golf' telah ditahan oleh polisi. Dia akan menghadapi berbagai tuduhan termasuk pemerasan, pencucian uang, dan menerima barang curian.

Skandal ini menggemparkan publik Thailand, mengingat agama Buddha adalah kepercayaan mayoritas di negara tersebut, dianut oleh hampir 95% penduduk. Para biksu dikenal sebagai sosok yang sangat dihormati dan menjalani hidup yang sederhana, menjauhi urusan duniawi, serta hidup selibat.

Namun, beberapa tahun terakhir, sejumlah biksu di Thailand telah tersandung berbagai kasus serius, termasuk dugaan pelanggaran seksual hingga keterlibatan dalam peredaran narkoba.

Kepolisian Thailand kini membuka nomor telepon aduan bagi masyarakat untuk melaporkan 'biksu yang berperilaku buruk'. Pemerintah Thailand juga mendorong hukuman yang lebih berat-termasuk denda dan hukuman penjara-bagi para biksu yang melanggar aturan kebiksuan.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads