Suara Proklamasi Soekarno 17 Agustus 1945 Tak Direkam!

Suara Proklamasi Soekarno 17 Agustus 1945 Tak Direkam!

Bayu Ardi Isnanto - detikKalimantan
Sabtu, 19 Jul 2025 10:01 WIB
Proklamasi kemerdekaan
Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan oleh Soekarno. Foto: IPPHOS via Perpustakaan Nasional
Balikpapan -

Dalam berbagai acara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, kita sering mendengar suara Soekarno saat membacakan proklamasi. Mungkin masih banyak yang belum tahu bagaimana sejarah dari suara yang ikonik itu.

Sejarah di sekolah sering kali hanya menjelaskan sosok Sayuti Melik yang mengetik naskah proklamasi, atau Fatmawati yang menjahit bendera merah putih. Tapi tahukah siapa yang merekam suara Bung Karno?

Pengeras Suara Tanpa Rekaman Audio

Setelah insiden penculikan Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok, akhirnya direncanakanlah pembacaan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Tanpa banyak persiapan, semua dibuat serba cepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari situs Kementerian Sekretariat Negara, upacara di Jalan Pegangsaan Timur 56 itu berlangsung sederhana dan tanpa protokol. Hanya ada pengeras suara yang disiapkan oleh Mr Wilopo dan tiang bendera bambu yang disiapkan Suhud.

Dalam suasana tegang, Latief Hendraningrat, seorang anggota PETA, memberi aba-aba agar barisan pemuda berdiri. Soekarno dan Hatta pun diminta maju mendekati mikrofon.

Dengan suara mantap dan jelas, Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan singkat sebelum membacakan teks proklamasi pada pukul 10.00 WIB. Upacara dilanjutkan dengan mengibarkan bendera merah putih yang diiringi lagu Indonesia Raya.

Rhien Soemohadiwidjojo dalam Bung Karno Sang Singa Podium menyebut tak ada alat perekam yang digunakan saat itu. Ada juga sumber yang menyebut alat perekam tidak berfungsi baik, sehingga suara tidak terekam.

Hanya ada dokumentasi foto detik-detik proklamasi yang diabadikan oleh Frans Soemarto Mendoer. Itu pun bisa saja hilang jika dia tak menyembunyikan negatif fotonya di dekat sebuah pohon di halaman belakang Kantor Harian Asia Raya.

Suara Bung Karno Direkam 1951

Rupanya, suara Bung Karno membacakan proklamasi yang sekarang kita dengar adalah hasil rekaman pada 1951. Suara direkam di studio Radio Republik Indonesia (RRI).

Perekaman suara Bung Karno ini dapat terwujud berkat prakarsa Jusuf Ronodipuro, Jusuf salah satu pendiri RRI. Pria kelahiran 30 September 1912 itu berhasil membujuk Bung Karno agar bersedia melakukan rekaman.

Soekarno Sempat Menolak Direkam Ulang

Bung Karno sebetulnya menolak pembacaan proklamasi direkam ulang. Ini yang mungkin menjadi salah satu alasan proses rekaman baru terlaksana 6 tahun setelah kemerdekaan.

Bung Karno menilai Proklamasi Kemerdekaan hanya dibacakan satu kali, sehingga tidak boleh diulang lagi. Bahkan pada momen proklamasi pada 17 Agustus 1945 itu, Bung Karno sempat diminta mengulang proklamasi, namun dia menolak.

Saat itu S Brata beserta 100 pasukannya datang terlambat, sehingga meminta Bung Karno mengulang pembacaan proklamasi tersebut. Karena Bung Karno menolak, Brata dengan kecewa tetap meminta Bung Karno kembali memberi amanat singkat. Baru kemudian Bung Karno memenuhi permintaannya.

Untungnya, Jusuf Ronodipuro berhasil membujuk Bung Karno. Jika tidak, tentu saja kita tak pernah mendengar suara pembacaan proklamasi Bung Karno.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads