Jumlah Penduduk Indonesia Naik Lagi, Pemerintah Punya Segudang PR

Anisa Indraini - detikKalimantan
Jumat, 11 Jul 2025 22:59 WIB
Ilustrasi rumah penduduk Indonesia. Foto: Grandyos Zafna
Balikpapan -

Jumlah penduduk Indonesia per semester I-2025 mencapai 286.693.693 jiwa. Jumlah ini naik sekitar 1,7 juta jiwa dibandingkan dengan semester II-2024.

Data tersebut dikutip detikFinance dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri, Teguh Setyabudi mengatakan jumlah penduduk laki-laki pada semester I-2025 jauh lebih banyak sekitar 2,6 juta dibandingkan perempuan.

Ia memaparkan pembangunan kependudukan menjadi kunci tidak bisa diabaikan saat penduduk Indonesia terus bertambah. Pemerintah kemudian meluncurkan Desain Besar Pembangunan Kependudukan (DBPK) yang dianggap sebagai kunci strategis untuk menuju Indonesia Emas 2045.

"Dalam konteks inilah pembangunan kependudukan menjadi kunci yang tidak bisa diabaikan apalagi penduduk Indonesia terus bertambah. Data terkini yang sebentar lagi akan kita rilis, jumlah penduduk Indonesia per semester I-2025 atau akhir Juni 2025 adalah 286.693.693 jiwa," kata Teguh dalam Peluncuran DBPK 2025-2045, Jumat (11/7/2025).

"DBPK menjadi rujukan utama dalam mendukung pelaksanaan RPJPN dan RPJMN, serta memastikan pembangunan manusia dan penduduk Indonesia diarahkan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan," lanjut Teguh.

Peluncuran DBPK dinilai sebagai langkah strategis untuk menjawab arah pembangunan tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rachmat Pambudy mengatakan dengan data kependudukan yang tepat pemerintah bisa merencanakan berbagai kebutuhan dasar penduduk yang harus disiapkan sebagai upaya pemerataan pembangunan.

"Dengan data kependudukan yang tepat, kita mulai merencanakan berapa kebutuhan pangan kita, berapa sekolah harus dibangun, berapa puskesmas harus juga dikembangkan, berapa layanan-layanan lain sebagai layanan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk kita harus kita siapkan, berapa buku-buku harus dicetak, berapa dokter harus kita siapkan, berapa guru juga yang harus dikembangkan. Itu semua hanya bisa terjadi kalau kita punya data kependudukan yang baik," tutur Rachmat.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno mengatakan bonus demografi yang dialami Indonesia harus menjadi dividen pembangunan atau anugerah. Mulai dari kesejahteraan ekonomi, di mana pemerintah harus menyiapkan angkatan kerja yang terampil dan produktif untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain itu terkait kesejahteraan sosial, berbagai kualitas seperti kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan keluarga harus ditingkatkan. Kemudian keberlanjutan lingkungan juga dinilai masih menjadi pekerjaan rumah (PR).

"Keberlanjutan lingkungan merupakan hal yang sangat penting, tetapi dalam konteks kependudukan ini juga terkait dengan sebaran penduduk dan bagaimana kita menjaga ekosistem alam," ucap Pratikno.



Simak Video "Paket Stimulus Ekonomi Sudah Cair, Manfaatnya Mulai Kerasa Dimana-mana"

(aau/aau)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork