Kasus virus Hanta tipe Haemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS) terdeketeksi di beberapa provinsi. Saat ini, belum ada pengobatan spesifik untuk penyakit virus Hanta.
Pengobatan yang tersedia baru bersifat suportif dan simtomatis atau sesuai dengan gejala yang dialami pasien. Guna mengenali dan mencegah kasusnya, kita harus mengenal virus Hanta dan bagaimana penyebarannya.
Dikutip detikHealth dari laman Kemenkes, Hantavirus merupakan virus yang ditularkan melalui hewan rodensia atau pengerat, terutama tikus, dapat menyebabkan penyakit serius pada manusia. Penularannya biasanya melalui kontak dengan liur, urine, atau kotoran tikus yang terinfeksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab penyakit virus hanta adalah genus Orthohantavirus. Jenis tikus yang terkonfirmasi sebagai reservoir virus Hanta di Indonesia adalah Rattus norvegicus (tikus got) dan R.tanezumi (tikus rumah).
Infeksi virus Hanta sebenarnya bisa dicegah. Kemenkes membagikan beberapa langkah yang bisa dilakukan di rumah untuk mencegah penyebaran virusnya:
1. Terapkan Hidup Bersih di Rumah
Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kunci utama pencegahan penyakit. Dalam hal penyebaran hantavirus, pastikan kebersihan rumah tetap terjaga, khususnya ruangan-ruangan yang lama tak dipakai, seperti loteng dan rumah bawah tanah. Ini untuk mencegah hewan pengerat masuk ke rumah.
Jangan lupa juga untuk mengelola sampah dengan benar. Sampah yang menumpuk dan memicu munculnya hewan pengerat.
2. Hindari Hewan Pengerat
Tempatkan perangkap tikus di sekitar rumah atau tempat kerja untuk mengurangi populasi rodensia. Hindari menyentuh tikus mati atau hidup secara langsung.
3. Pakai Pelindung Diri Jika Berisiko
Orang-orang yang bersinggungan dengan hewan pengerat, seperti petani, buruh bangunan, tenaga laboratorium, dan dokter hewan, sebaiknya menggunakan alat pelindung.
(aau/aau)