Pinta Maaf Agam karena Tak Bisa Bawa Pulang Juliana Marins Hidup-hidup

Regional

Pinta Maaf Agam karena Tak Bisa Bawa Pulang Juliana Marins Hidup-hidup

Sanusi Ardi W - detikKalimantan
Jumat, 27 Jun 2025 07:00 WIB
Video Abdul Haris Agam saat meminta maaf karena tidak bisa mengevakuasi turis asal Brasil, Juliana Marins, dengan kondisi selamat dari jurang Gunung Rinjani. (Tangkapan layar)
Foto: Video Abdul Haris Agam saat meminta maaf karena tidak bisa mengevakuasi turis asal Brasil, Juliana Marins, dengan kondisi selamat dari jurang Gunung Rinjani. (Tangkapan layar)
Lombok Timur -

Salah satu anggota SAR yang mengevakuasi Juliana Marins, Abdul Haris Agam, meminta maaf kepada keluarga karena tak bisa membawa pulang korban dalam keadaan selamat. Video permintaan maaf Agam ini beredar dan viral.

Dilansir detikBali, Agam terlihat berbincang dengan seorang perempuan yang diduga anggota keluarga Juliana melalui siaran langsung Instagram. Agam menyampaikan timnya sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi medan yang curam membuat evakuasi Juliana saat masih hidup terlalu sulit.

"Minta maaf karena tidak bisa membawa Juliana pulang dengan selamat, karena kondisi medan yang berat dan terlalu jauh ke bawah," ungkap Agam sebagaimana dilihat detikBali dalam akun X @aingrewhuy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video Abdul Haris Agam saat meminta maaf karena tidak bisa mengevakuasi turis asal Brasil, Juliana Marins, dengan kondisi selamat dari jurang Gunung Rinjani. (Tangkapan layar)Video Abdul Haris Agam saat meminta maaf karena tidak bisa mengevakuasi turis asal Brasil, Juliana Marins, dengan kondisi selamat dari jurang Gunung Rinjani. (Tangkapan layar) Foto: Video Abdul Haris Agam saat meminta maaf karena tidak bisa mengevakuasi turis asal Brasil, Juliana Marins, dengan kondisi selamat dari jurang Gunung Rinjani. (Tangkapan layar)

Menurut Agam, sudah banyak wisatawan yang terjatuh di Gunung Rinjani. Jalur pendakian puncak tertinggi di Nusa Tenggara Barat (NTB) itu sangat curam sehingga kebanyakan dari mereka yang jatuh tidak bisa bertahan hidup.

"Sudah banyak di Rinjani, memang susah hidup ketika terjatuh di lubang-lubang (jurang) itu semua karena terlalu curam," imbuh Agam.

Perempuan yang diduga keluarga Juliana itu pun menangis ketika mendengar penuturan Agam. Dengan bahasa Brasil, dia berterima kasih karena Agam dan tim tetap mengupayakan evakuasi hingga jenazah Juliana dapat dipulangkan kembali ke keluarga.

Video Instagram tersebut telah diunggah ulang sebanyak 730 kali dengan 448 ribu kali tayangan. Sosok Agam pun menjadi sorotan warganet karena aksi heroiknya saat mengevakuasi korban di jurang Gunung Rinjani sedalam 600 meter.

Juliana Marins jatuh ke jurang dalam pendakiannya ke puncak Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6) lalu. Peristiwa ini menjadi perhatian internasional, terutama warga Brasil, yang mempertanyakan upaya penyelamatan oleh pihak Indonesia.

Evakuasi terkendala kabut tebal dan cuaca ekstrem serta lanskap gunung yang curam. Tim SAR baru berhasil menjangkau lokasi Juliana pada Selasa (24/6).

"Pada pukul 16.52 WITA, telah dapat menjangkau di kedalaman 400 meter, pukul 18.00 WITA, satu orang rescuer dari Basarnas atas nama Hafid Hassandi berhasil menjangkau korban pada kedalaman 600 meter yang kita sebut Datum Point," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii lewat video di akun Instagram @sar_nasional, Selasa (25/6/2025).

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Juliana dibawa ke Bali untuk diautopsi di RS Bali Mandara, Denpasar. Jalur pendakian ke Rinjani yang sempat ditutup rencananya dibuka kembali pada Jumat (27/6).




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads