Pakar: Indonesia Tak Sepenuhnya Aman Jika Perang Dunia Ketiga Terjadi

Pakar: Indonesia Tak Sepenuhnya Aman Jika Perang Dunia Ketiga Terjadi

Novia Aisyah - detikKalimantan
Selasa, 24 Jun 2025 21:30 WIB
Seberapa nyata risiko perang nuklir antara India dan Pakistan?
Ilustrasi nuklir. Foto: BBC World
Balikpapan -

Netizen tengah ramai memperbincangkan potensi terjadinya Perang Dunia III, terutama setelah meningkatnya ketegangan antara Iran dengan Amerika Serikat (AS) dan Israel. Di tengah meningkatnya kekhawatiran global, beredar kabar bahwa Indonesia kemungkinan akan menjadi salah satu negara yang tetap aman jika Perang Dunia III benar-benar terjadi.

Dikutip dari detikEdu, dr Muhadi Sugiono, dosen dari Departemen Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan penjelasan. Ia menyatakan bahwa meskipun Indonesia tidak terlibat langsung dalam konflik, bukan berarti negara ini sepenuhnya bebas dari ancaman, termasuk potensi terkena dampak serangan seperti jatuhnya bom.

"Kalau (Indonesia) aman dari kejatuhan bom, mungkin tidak secara geografis. Tetapi bahwa kita tidak bisa lepas dari dampak perang itu, jelas tidak bisa dipungkiri, kalau itu perang berskala global," terang Dr Muhadi kepada detikEdu pada Senin (23/6/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekalipun itu belum berskala global pun, dampak itu sudah akan terasa bagi kita," imbuhnya.

Ia menyebut senjata yang digunakan merupakan persoalan berikutnya, ketika membicarakan soal eskalasi perang. Pasalnya, negara-negara yang kini berkonflik memiliki senjata nuklir, sehingga tidak ada tempat aman di dunia ini.

Dr Muhadi menegaskan nuklir yang dijatuhkan di mana pun di belahan bumi ini, akan selalu berdampak global tak terkecuali ke Indonesia, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

"Perang yang sekarang ini adalah perang yang riskan. Kalau terjadi eskalasi ya sudah, Perang Dunia ke-3 kalau misalkan itu terjadi, tidak lagi perang yang seperti dulu," terangnya.

"Kalau dulu senjata nuklir itu hanya digunakan oleh satu pihak dan segera selesai. Kalau sekarang senjata nuklir digunakan, pihak lain akan menggunakan juga. Dan itu adalah kekhawatiran yang paling mengerikan karena tidak ada tempat aman pada saat perang nuklir terjadi," ungkapnya.

Dr Muhadi menegaskan tidak ada tempat aman jika perang nuklir terjadi karena dampak nuklir tidak terbatas secara ruang maupun waktu, dampaknya berjangka panjang, dan bisa berimbas secara langsung maupun tidak.

Ia juga menyampaikan jika Indonesia mengikuti mandat politik luar negeri bebas aktif, maka artinya tidak hanya duduk diam dan 'yang penting tidak terlibat'. Menurutnya, Indonesia perlu aktif mendorong agar eskalasi konflik tidak semakin luas.

Artikel ini sudah tayang di detikEdu, baca selengkapnya di sini!




(aau/aau)
Hide Ads