Panas Ekstrem Landa Jepang, 3 Meninggal-Puluhan Masuk RS

Internasional

Panas Ekstrem Landa Jepang, 3 Meninggal-Puluhan Masuk RS

Nafilah Sri Sagita K - detikKalimantan
Selasa, 24 Jun 2025 08:30 WIB
Passersby take a break under a cooling mist as the Japanese government issued a heatstroke alert in Tokyo and other prefectures, in Tokyo, Japan July 9, 2024. REUTERS/Issei Kato
Panas ekstrem di Jepang. Foto: REUTERS/Issei Kato
Tokyo -

Tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat sengatan panas atau heat stroke yang terjadi di Jepang. Sementara puluhan orang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit akibat masalah kesehatan yang muncul karena cuaca panas ekstrem.

Dilansir detikHealth, Jepang mengalami cuaca panas ekstrem sejak Rabu (19/6) lalu. Pemerintah setempat mengeluarkan peringatan heat stroke di beberapa wilayah, termasuk Tokyo.

Menurut data Badan Meteorologi Jepang, suhu di Tokyo saat heat stroke terjadi mencapai 34,4 derajat Celcius. Tokyo bukan satu-satunya yang mengalami peningkatan suhu. Sebanyak 14 kota di Jepang dilaporkan mengalami suhu tertinggi selama Juni pada tanggal 19 tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panas ekstrem ini menyebabkan 57 orang di Tokyo masuk rumah sakit. Angkanya menurun dibandingkan pada Selasa yang mencapai 169 orang. Tidak ada laporan orang meninggal dunia akibat heat stroke di Tokyo. Namun, dari daerah lain dilaporkan ada 3 orang yang meninggal.

Untuk menghadapi cuaca panas ekstrem, warga Tokyo banyak menggunakan pakaian dan aksesoris penahan panas. Misalnya payung dan syal yang sudah didinginkan.

"Saya rendam dulu (syal) di air, lalu lilitkan di leher. Sejuk rasanya. Payung ini juga membantu menghalau panas," jelas seorang warga bernama Junko Kobayashi (73) kepada AFP.

Sementara itu, Naoki Ito (80) memilih cara minum sering-sering. Menurutnya, minum sedikit-sedikit tetapi sering lebih penting di tengah cuaca panas seperti sekarang.

"Minum sedikit-sedikit tapi rutin, itu penting," jelasnya.

Lansia menjadi kelompok rentan di tengah kondisi heat stroke ini. Data selama 5 tahun terakhir, korban meninggal akibat heat stroke di Jepang didominasi oleh lansia. Pemerintah pun menganjurkan warga khususnya lansia untuk tetap berada di dalam ruangan ber-AC selama musim panas.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads