Istighfar bukan sekadar ucapan memohon ampun, tetapi merupakan bentuk ibadah yang penuh makna dan memiliki banyak keutamaan dalam ajaran Islam. Ucapan "Astaghfirullah" menjadi kalimat yang sederhana namun sangat dalam maknanya, mencerminkan kerendahan hati seorang hamba di hadapan Allah SWT.
Dengan istighfar, seorang Muslim tidak hanya membersihkan diri dari dosa, tetapi juga memperkuat hubungan spiritualnya dengan Sang Pencipta. Dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadis, Rasulullah SAW menekankan pentingnya membaca istighfar secara rutin.
Bahkan, Nabi Muhammad SAW yang telah diampuni dosanya pun tidak lepas dari kebiasaan beristighfar hingga puluhan kali dalam sehari. Hal ini menjadi bukti betapa besarnya keutamaan istighfar sebagai bentuk pengakuan dosa sekaligus upaya memperbaiki diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, kapan waktu terbaik untuk membaca istighfar? Apakah cukup dilakukan saat merasa bersalah? Nyatanya meski istighfar termasuk amalan ringan, terdapat manfaat yang sangat besar sebagai bentuk permohonan ampun dan penyempurnaan taubat.
Keutamaan Membaca Istighfar
Dikutip detikHikmah buku The Secret of Istighfar: Rahasia Dikejar-kejar Rezeki dengan Keajaiban 100 Kali Istighfar karya Ahmad E. Joemadi, terdapat sejumlah keutamaan dari rutin membaca istighfar sebanyak 100 kali.
1. Menghapus Dosa
Manusia adalah makhluk yang tidak luput dari kesalahan dan dosa. Oleh karena itu, memohon ampun kepada Allah menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan. Salah satu cara yang dianjurkan untuk memohon ampunan adalah dengan memperbanyak bacaan istighfar.
Melalui istighfar, Allah akan menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan dan menutupi keburukan yang ada dalam diri seseorang.
2. Terhindar dari Api Neraka
Membaca istighfar secara konsisten bisa menjadi tameng yang melindungi seseorang dari siksa neraka. Allah SWT menjanjikan surga bagi mereka yang senantiasa memohon ampunan-Nya dengan tulus dan terus-menerus.
"Hudzaifah berkata: Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku. Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan aku masuk neraka. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda: Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam." (HR. Nasa'i, Ibnu Majah dan al-Hakim)
3. Membuka Jalan ke Surga
Seorang hamba yang beristighfar dengan penuh kesadaran atas dosa yang telah diperbuat akan mendapatkan ganjaran berupa surga. Hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya pada surat Ali Imran ayat 135-136, yang artinya:
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun (istighfar) terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal."
4. Menangkan Hati
Membaca istighfar dapat memberikan ketenangan dalam hati seorang hamba. Allah akan menghapus segala kesedihan yang timbul akibat dosa-dosa yang telah dilakukan. Dalam surat Hud ayat 3, Allah menyampaikan firman-Nya:
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang berbuat baik. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat."
5. Melancarkan Rezeki
Mengucapkan istighfar sebanyak 100 kali dapat menjadi wasilah untuk memperlancar rezeki. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra, di mana Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kesedihan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, al-Baihaqi dan ath-Thabarani)
Waktu Membaca Istighfar
Menurut buku Cinta Istighfar karya Hani Sa'ad Ghunaim, membaca istighfar dapat dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam hari. Meski begitu, terdapat beberapa waktu istimewa yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, di antaranya:
- Saat akan memasuki masjid.
- Di antara dua sujud dalam sholat.
- Setelah menunaikan sholat fardhu.
- Sesudah menghadiri majelis atau pertemuan.
- Selama menjalankan ibadah haji.
- Di waktu antara adzan dan iqamah.
- Setelah menyelesaikan perkara atau keputusan penting.
- Di antara waktu dzuhur dan ashar pada hari Rabu.
- Pada hari Jumat.
- Ketika mendengar panggilan jihad atau sholat.
- Saat terbangun di malam hari.
- Setelah menunaikan tugas atau menyelesaikan amanah.
- Pada waktu sahur menjelang subuh.
Artikel ini sudah tayang di detikhikmah, baca selengkapnya di sini!
(aau/aau)