Duh! Utang Pinjol Kini Menjerat Kalangan Orang Tua

Duh! Utang Pinjol Kini Menjerat Kalangan Orang Tua

Ignacio Geordi Oswaldo - detikKalimantan
Jumat, 20 Jun 2025 14:31 WIB
Ilustrasi lansia
Ilustrasi orang tua. Foto: Getty Images/seven
Balikpapan -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa total pinjaman aktif (outstanding) dari layanan fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) individu mencapai Rp 75,44 triliun pada Maret 2025. Dilihat detikFinance, angka ini menunjukkan penurunan sekitar Rp 96,5 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Meski mengalami penurunan secara bulanan, data dalam Statistik Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) OJK periode Maret 2025 mengungkapkan bahwa angka tersebut masih jauh lebih tinggi dibandingkan posisi pada Maret 2024 yang berada di angka Rp 56,68 triliun.

Jika ditinjau berdasarkan kelompok usia, utang pinjol tertinggi masih berasal dari rentang usia 19 hingga 34 tahun-yang termasuk generasi milenial dan gen Z-dengan total pinjaman Rp 37,87 triliun dan melibatkan 14.001.344 akun peminjam. Disusul oleh kelompok usia 35-54 tahun yang mencatatkan utang sebesar Rp 33,92 triliun dari 8.685.044 akun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, peminjam berusia di atas 54 tahun tercatat memiliki pinjaman sebesar Rp 3,43 triliun dengan jumlah 805.344 akun. Namun, jika dilihat dari sisi pertumbuhan, lonjakan utang tertinggi terjadi di kelompok usia di atas 54 tahun.

Pada Maret 2024 lalu, utang kelompok ini hanya Rp 1,14 triliun, dan kini melonjak hingga 299,36%, atau hampir tiga kali lipat. Sementara itu, rasio kredit bermasalah lebih dari 90 hari (TWP90) pada Maret 2025 berada di level 2,19%. Nilai total tunggakan pinjaman individu yang belum dibayar tercatat mencapai Rp 1,65 triliun.

Kelompok usia 19-34 tahun menjadi penyumbang tertinggi kredit macet dengan total gagal bayar (galbay) sebesar Rp 794,41 miliar atau 2,09% dari total pinjaman. Diikuti oleh kelompok usia 35-54 tahun dengan tunggakan sebesar Rp 725,26 miliar (2,13%). Sementara itu, peminjam berusia di atas 54 tahun menyumbang tunggakan sebesar Rp 129,29 miliar, dengan rasio galbay mencapai 3,76%.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads