Ini Barang yang Tak Perlu Dibeli Kelas Menengah Agar Bisa Nabung

Ini Barang yang Tak Perlu Dibeli Kelas Menengah Agar Bisa Nabung

Ignacio Geordi Oswaldo - detikKalimantan
Selasa, 17 Jun 2025 21:01 WIB
Ilustrasi Beban Kelas Menengah
Ilustrasi Beban Kelas Menengah. Foto: Edi Wahyono
Balikpapan -

Masyarakat kelas menengah kerap merasa bingung untuk menyisihkan sebagian penghasilan ke tabungan. Banyaknya godaan untuk menjadi konsumtif, membuat kita lengah hingga uang pemasukan rasanya mudah menguap untuk hal-hal yang sebetulnya tak penting.

Dikutip detikFinance dari laman New Trade U, bankir dan investor paling kaya di dunia, Warren Buffett memberikan nasihat keuangan bagi siapa saja yang ingin mengatur kemampuan finansialnya dengan lebih baik. Termasuk di antaranya tips membeli barang untuk mereka yang ada di kelas menengah.

Daftar Barang yang Tak Perlu Dibeli Kelas Menengah Agar Bisa Menabung

Buffett dikenal dengan prinsip hidup hematnya meskipun memiliki kekayaan melimpah. Ia kerap menekankan pentingnya memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan, terutama bagi kelas menengah yang sering kali terjebak dalam pola konsumsi berlebihan. Apa saja?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut daftar 5 hal yang perlu berhenti dibeli kalangan kelas menengah:

1. Mobil Baru

Warren Buffett secara konsisten menasihati kalangan menengah agar tidak tergoda membeli mobil baru. Menurutnya, kendaraan termasuk aset yang cepat mengalami depresiasi.

Dalam waktu satu tahun, nilai mobil baru bisa turun hingga 20 persen, dan penurunan ini bisa mencapai 60 persen dalam lima tahun. Karena itu, membeli mobil bekas yang masih dalam kondisi baik dianggap jauh lebih masuk akal.

2. Layanan Berlangganan

Di masa serba digital, banyak orang berlangganan berbagai layanan seperti streaming film, musik, hingga aplikasi premium. Tanpa sadar, pengeluaran kecil ini bisa menumpuk dan membebani keuangan.

Buffett mengingatkan bahwa berlangganan layanan yang tidak digunakan secara maksimal bisa menjadi kebiasaan boros yang sebaiknya dihindari. Ini termasuk keanggotaan tempat kebugaran, paket makan, dan sejenisnya.

Solusinya adalah dengan mengevaluasi langganan mana saja yang benar-benar bermanfaat, lalu menghentikan yang tidak perlu.

3. Rumah Baru

Walau Buffett memahami bahwa memiliki rumah sendiri itu penting, ia menyarankan agar masyarakat kelas menengah tidak terus-menerus mencari rumah yang lebih besar. Hal itu bisa memicu beban keuangan dan memperlambat pertumbuhan kekayaan jangka panjang.

Menurutnya, kepemilikan rumah harus didasarkan pada kebutuhan dan kemampuan. Berpindah ke rumah yang lebih besar justru menambah biaya seperti cicilan, pajak properti, serta perawatan dan utilitas yang lebih tinggi.

4. Produk Murah Berkualitas Rendah

Keinginan untuk berhemat sering kali membuat orang memilih barang murah, meski kualitasnya rendah. Sayangnya, barang seperti ini cenderung cepat rusak dan perlu segera diganti. Alih-alih menghemat, pengeluaran justru bisa membengkak karena sering membeli ulang.

5. Tiket Lotre dan Judi

Buffett dikenal sebagai pengkritik keras praktik perjudian, termasuk pembelian tiket lotre. Ia menilai bahwa perjudian berasal dari pemahaman keliru tentang peluang dan cerminan dari keinginan untuk cepat kaya tanpa usaha. Menurut Buffett, uang yang dihabiskan untuk berjudi lebih baik dialihkan ke investasi atau tabungan yang punya potensi memberikan hasil nyata seiring waktu.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads