Pemilihan Ketum PSI Makin Dekat, Jokowi Belum Daftar Jadi Anggota

Nasional

Pemilihan Ketum PSI Makin Dekat, Jokowi Belum Daftar Jadi Anggota

Taufiq Syarifudin - detikKalimantan
Selasa, 17 Jun 2025 14:00 WIB
Sekretaris SC Kongres PSI Benediktus Papa di kantor PSI, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).
Benediktus Papa. Foto: (Taufiq Syarifudin/detikcom)
Jakarta -

Pemilihan Raya untuk mencari Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) makin dekat. PSI kembali memberi sinyal terkait peluang Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon ketum. Namun, sejauh ini Jokowi belum mendaftar sebagai anggota partai berlambang mawar tersebut.

Sekretaris SC Kongres PSI Benediktus Papa menyampaikan bahwa Jokowi merupakan figur panutan bagi partainya dan selama ini telah bersama-sama berjuang dalam kancah politik nasional. Mereka tak segan-segan memberikan karpet merah bagi Jokowi jika ingin menjadi orang nomor satu di partai.

"Oh iya, tentu Pak Jokowi ini sekali lagi bagi kami adalah salah satu figur yang selama ini membersamai juga perjuangan partai PSI. Sehingga ketika Pak Jokowi mendaftar, ya tentu karpet merah akan kami berikan," kata Sekretaris SC Kongres PSI Benediktus Papa kepada wartawan di kantor PSI, sebagaimana dilansir detikNews, Selasa (17/6/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sosok yang akrab disapa Beni itu menegaskan bukan berarti Jokowi akan otomatis menjadi ketum. Dia mengingatkan tetap ada proses yang harus dijalani. Mulai dari verifikasi keanggotaan hingga pemungutan suara dengan sistem e-voting.

"Tapi sekali lagi, bahwa siapa yang akan menjadi ketua umum, tentu dikembalikan kepada seluruh anggota partai PSI yang hari ini teman-teman lihat sedang diverifikasi, siapapun yang dipilih oleh anggota partai, ya itulah yang akan kita terima sebagai ketua umum artai PSI yang baru," ujarnya.

Pemilihan sendiri rencananya digelar pada Juli mendatang. Sejauh ini, Beni menyebut belum ada pengajuan pendaftaran dari Jokowi, baik sebagai anggota PSI maupun calon ketum. Pihak PSI masih menunggu kabar selanjutnya.

"Per hari ini belum (jadi anggota)," katanya.

Meski nanti Jokowi baru mendaftar sebagai anggota, dia tetap bisa langsung mencalonkan diri sebagai ketum. Tidak ada batasan harus mengabdi berapa tahun dulu kepada partai.

"Tidak ada, tidak perlu (mengabdi berapa tahun)," sambung Beni.

Andaipun nantinya Jokowi betul-betul mencalonkan diri sebagai ketum, Beni meyakini bahwa masih akan ada kader lain yang juga mendaftarkan diri. Kehadiran Jokowi disebutnya tidak akan menyurutkan niat kader untuk berpartisipasi menjadi salah satu caketum.

"Saya kira tidak ya, karena sekali lagi bahwa proses pemilihan ini kan diserahkan kepada seluruh anggota partai yang hari ini kita sedang verifikasi. Jadi, kewenangan dan juga siapapun yang dipilih itu seluruhnya diserahkan kepada anggota. Silakan anggota memilih sesuai dengan hati nurani masing-masing," pungkasnya.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads