10 Juta Warga Teheran Diminta Mengungsi Jelang Serangan Israel

Internasional

10 Juta Warga Teheran Diminta Mengungsi Jelang Serangan Israel

Isal Mawardi - detikKalimantan
Selasa, 17 Jun 2025 10:30 WIB
Depot minyak Iran di Teheran diserang Israel (Majid Asgaripour/WANA/REUTERS)
Foto: Depot minyak Iran di Teheran diserang Israel (Majid Asgaripour/WANA/REUTERS)
Jakarta -

Seisi Teheran, ibu kota Iran, diminta segera meninggalkan kota tersebut. Desakan ini disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump karena akan ada serangan besar-besaran yang dilancarkan Israel.

Dilansir detikNews, konflik antara Iran dan Israel masih memanas. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memastikan militer Israel akan meluncurkan serangan besar-besaran ke Iran. Salah satu target utamanya adalah ibu kota.

Atas dasar itu, Trump pun meminta seluruh warga Teheran mengungsi dari kotanya. Diketahui Teheran memiliki penduduk hampir 10 juta orang, belum termasuk wilayah penyangganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua orang harus segera mengungsi dari Teheran!" tulis Trump di akun Truth Social miliknya, dilansir AFP, Selasa (17/6/2025).

Sebelumnya, militer Israel juga sudah mengeluarkan peringatan bagi warga di satu distrik Teheran agar segera mengungsi ke tempat yang lebih aman seiring eskalasi konflik antara kedua negara. Israel beralasan serangan itu ditujukan untuk menghancurkan proyek nuklir Iran.

Trump belum memberikan pernyataan lebih lengkap mengenai imbauannya itu. Trump diketahui sedang mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada. Namun, dia berkata akan meninggalkan KTT sehari lebih awal, diduga terkait konflik ini.

"Begitu saya meninggalkan tempat ini, kami akan melakukan sesuatu. Namun saya harus meninggalkan tempat ini," sambungnya.

Sementara itu, Garda Revolusi Iran menyebut akan menyerang Israel 'tanpa henti hingga fajar' dari Senin hingga Selasa. Iran menyiapkan pesawat tanpa awak hingga rudal dalam serangan tersebut.

"Gelombang kesembilan serangan gabungan pesawat tak berawak dan rudal telah dimulai dan akan terus berlanjut tanpa henti hingga subuh," kata juru bicara Garda Revolusi Iran, Ali Mohammad Naini, dilansir kantor berita AFP, Selasa (17/6/2025).




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads