Belasan WNI Jadi Korban Luka dalam Kecelakaan Balon Udara di Turki

Internasional

Belasan WNI Jadi Korban Luka dalam Kecelakaan Balon Udara di Turki

Femi Diah, Indra Komara - detikKalimantan
Senin, 16 Jun 2025 20:00 WIB
Festival Balon Udara Internasional pertama di Nepal digelar di Pokhara. Acara ini menampilkan 25 balon dari berbagai negara dunia.
Ilustrasi balon udara. Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar
Balikpapan -

Kecelakaan balon udara terjadi di Aksaray, Turki. Dilansir dari detikNews, belasan warga negara Indonesia (WNI) mengalami luka-luka dan satu pilot balon udara tewas.

"Pilot yang menerbangkan balon meninggal dunia. 12 WNI yang ikut terbang dalam rombongan tersebut mengalami luka-luka ringan," ujar Dubes RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama, kepada wartawan, Senin (16/6/2025).

Achmad mengatakan wisata balon udara di Cappadocia diputuskan tidak terbang akibat cuaca. Namun rombongan WNI mencari wisata balon udara di tempat lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dı Cappadocia diputuskan tidak terbang karena cuaca. Namun rombongan ini tetap mencari balon dı tempat lain untuk terbang," jelasnya.

Dia mengatakan para WNI yang menjadi korban saat ini sudah keluar dari rumah sakit. Sementara dikutip detikTravel dari laman ABC, diketahui kecelakaan hot air balloon atau balon udara itu terjadi pada Minggu (15/6/2025).

Dalam laman ABC disebutkan angka WNI yang terluka ada 19 orang. Insiden tersebut dilaporkan melibatkan dua balon udara yang melakukan penerbangan wisata dari Lembah Ihlara. Kedua balon udara itu berakhir dengan melakukan pendaratan keras di dua lokasi berbeda.

Menurut laporan otoritas setempat, salah satu pilot balon itu tewas. Sang pilot terjatuh dari keranjang akibat tersangkut tali, kemudian tertimpa keranjang balon.

"Sayangnya, pilot kami meninggal dunia karena terjebak di bawah keranjang. Para turis dalam kondisi naik. Kami telah membawa mereka ke rumah sakit dengan ambulans. Saat ini dalam pemeriksaan," ujar Gubernur Aksaray, Mehmet Ali Kumbuzoglu.

Balon pertama dilaporkan jatuh di dekat desa Gözlukuyu, sedangkan balon kedua mendarat di wilayah Belisırma, distrik Güzelyurt. Dalam insiden kedua itu, sebanyak 12 turis asal India juga mengalami luka ringan dan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Hingga kini, penyebab pasti kecelakaan belum diumumkan. Namun, laporan awal menyebutkan kecelakaan itu diakibatkan oleh perubahan arah angin secara tiba-tiba.

Rekaman dari Ilhas News Agency menunjukkan balon yang mengempis dengan keranjangnya terguling, sementara petugas medis memberikan pertolongan pada korban. Penyelidikan terkait insiden itu sedang berlangsung.

Sekedar diketahui, wisata balon udara jadi yang terfavorit dikunjungi turis saat ke Turki. Balon udara merupakan atraksi wisata populer di kawasan pegunungan Turki tengah, termasuk di Cappadocia yang terkenal dengan formasi batuan unik fairy chimneys dan gereja-gereja kuno yang terpahat di tebing. Wilayah itu telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Untuk diingat kembali, kecelakaan balon udara di Turki juga pernah terjadi pada Selasa (18/10/2022) silam. Dilansir detikNews dari Reuters, Gubernur Provinsi Nevsehir menyebut balon udara yang membawa puluhan orang itu lepas landas dari distrik Avanos saat matahari terbit pada Selasa (18/10) pagi waktu setempat dan insiden fatal terjadi saat pendaratan dilakukan.

"Saat balon yang membawa 28 penumpang dan dua awak, melakukan pendaratan, dua warga Spanyol kehilangan nyawa mereka," sebut Gubernur Provinsi Nevsehir dalam pernyataannya.

"Sementara tiga warga Spanyol lainnya mengalami luka-luka," imbuh pernyataan itu.

Otoritas Turki juga tidak menjelaskan kronologi dari insiden fatal yang memicu kematian itu. Namun, pernyataan Gubernur Provinsi Nevsehir menyebut dugaan penyebab insiden itu menurut penilaian awal adalah peningkatan kecepatan angin yang tidak terduga saat balon udara itu melakukan pendaratan.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads