Kalteng-Kalsel Catat Angka Hipertensi di Kalangan Muda Tertinggi se-Indonesia

Kalteng-Kalsel Catat Angka Hipertensi di Kalangan Muda Tertinggi se-Indonesia

Nafilah Sri Sagita K - detikKalimantan
Senin, 16 Jun 2025 17:01 WIB
Ilustrasi tekanan darah tinggi atau hipertensi
Ilustrasi hipertensi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Everyday better to do everything
Jakarta -

Prevalensi hipertensi di kalangan anak muda Indonesia belakangan tercatat cukup tinggi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, karena artinya hipertensi yang kerap memicu stroke dan serangan jantung ini tidak lagi mengancam orang-orang berusia lanjut. Dua penyakit mematikan itu juga mengancam mereka yang berusia 18-34 tahun.

Dilansir detikHealth, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi kasus hipertensi pada usia 18-24 tahun mencapai 10,7% berdasarkan hasil pengukuran tensimeter. Kemudian untuk kelompok usia 25-34 tahun angkanya lebih tinggi, yakni 17,4%.

Sementara berdasarkan diagnosis dokter di SKI 2023, kelompok 18-24 tahun memiliki prevalensi hipertensi sebesar 0,4% dan kelompok 25-34 tahun sebesar 1,8%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SKI 2023 juga menunjukkan 3 provinsi dengan prevalensi hipertensi penduduk umur lebih dari 15 tahun. Tertinggi di wilayah Kalimantan Tengah sebesar 38,7%, disusul Kalimantan Selatan sebesar 34,1% dan Jawa Barat sebesar 32,8%.

Urutan yang sama juga terjadi pada prevalensi hipertensi penduduk umur di atas 18 tahun. Kalimantan Tengah sebesar 40,7%, Kalimantan Selatan sebesar 35,8%, dan Jawa Barat sebesar 34,4%.

Untuk diketahui, generasi muda menurut UU Nomor 40 Tahun 2009 mencakup individu berusia 16-30 tahun. Sedangkan Kementerian Kesehatan RI mengelompokkan anak muda dalam rentang usia 15-24 tahun, mencakup remaja hingga dewasa muda.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi meningkatnya tekanan darah di dalam arteri. Hipertensi menjadi faktor utama penyebab stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, sampai kerusakan ginjal.

Dalam SKI 2023, status hipertensi ditentukan berdasarkan pengakuan responden pernah didiagnosis hipertensi oleh dokter, serta hasil pengukuran rata-rata tekanan darah dengan hasil tekanan darah sistolik β‰₯140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik β‰₯90 mmHg.

Pada usia yang lebih muda, prevalensi hipertensi pada penduduk umur lebih dari 15 tahun berdasarkan diagnosis dokter sebesar 8% dan berdasarkan pengukuran tekanan darah 29,2%. Sementara prevalensi hipertensi pada penduduk umur lebih dari 18 tahun berdasarkan diagnosis dokter 8,6% dan berdasarkan pengukuran tekanan darah 30,8%.

"Terdapat celah pengetahuan status hipertensi di masyarakat, terjadi perbedaan lebih dari 20 persen antara prevalensi berdasarkan diagnosis dokter dan hasil pengukuran tekanan darah baik pada penduduk umur lebih dari 15 tahun maupun lebih dari 18 tahun," jelas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr Siti Nadia Tarmizi, Senin (16/6/2025).




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads