Badan Pengelola Haji (BP Haji) mengungkap adanya indikasi sejumlah petugas haji tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Para petugas itu hanya nebeng naik haji tanpa benar-benar bekerja di lapangan.
Temuan ini menimbulkan keprihatinan, mengingat keberangkatan petugas seharusnya ditujukan untuk membantu kelancaran ibadah jamaah, bukan sebagai jalan pintas untuk menunaikan ibadah haji pribadi. Dikutip dari detikHikmah, diungkapkan oleh Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak beberapa Petugas Haji Daerah (PHD) tidak melakukan tugas sebagaimana mestinya.
"Karena ada juga kemudian petugas yang kita temukan itu nebeng naik haji, kira-kira begitu. Jadi ada PHD-PHD di daerah kemudian sekedar nebeng naik haji tapi kemudian tidak melakukan fungsinya sebagaimana mestinya sebagai petugas haji," ujar Dahnil saat konferensi pers di Kantor BP Haji, Jl Thamrin, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Indonesia mengirimkan 221.000 jemaah haji tahun ini. Sementara jumlah petugas hanya 4.420 orang. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara pengirim jemaah haji terbesar di dunia.
Dahnil menggarisbawahi perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem rekrutmen petugas, terutama dari daerah. Ia menyebut, proses seleksi harus lebih ketat agar benar-benar menghasilkan petugas yang siap kerja dan berkomitmen melayani jemaah.
"Rekrutmen petugas, terutama dari petugas haji daerah harus banyak dievaluasi," ucap dia.
Meski demikian, Dahnil tetap mengapresiasi mayoritas petugas yang telah bekerja keras, ikhlas, dan profesional dalam menjalankan tugas di Arab Saudi. Menurutnya, banyak petugas yang memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah di tengah keterbatasan jumlah personel.
"Kami juga tentu mengapresiasi semua pihak yang banyak membantu tugas-tugas penyelenggaraan haji terakhir oleh Kementerian Agama ini dengan maksimal," kata Dahnil.
"Petugas sudah bekerja keras di lapangan, banyak yang bekerja dengan ikhlas, banyak yang bekerja dengan tulus, meskipun terus terang proporsi petugas dengan jumlah jamaah yang besar itu tidak sebanding," lanjut politikus Gerindra itu.
(aau/aau)