Peneliti Amerika Serikat menemukan virus jenis baru bernama HKU5-Cov-2 di China. Virus ini memiliki kemiripan genetik dengan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS) dan COVID-19. Apabila bermutasi, dikhawatirkan virus ini dapat menjadi pandemi.
Dilansir detikHealth, peneliti mengungkap bahwa virus ini belum terdeteksi menginfeksi manusia. Namun, hanya dengan satu mutasi kecil, virus ini diprediksi bisa menginfeksi hewan. dan manusia seperti coronavirus-coronavirus sebelumnya.
Para peneliti menyebut virus HKU5-Cov-2 memiliki kaitan erat dengan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) yang mematikan. Temuan tersebut terungkap dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Nature Communications oleh peneliti dari Washington State University (WSU), California Institute of Technology, dan University of North Carolina, AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi tersebut mengamati kelompok subgenus virus Corona yang dikenal sebagai merbecovirus, yang mencakup MERS-CoV dan HKU5-CoV-2. Meskipun sebagian besar merbecovirus telah diteliti, virus HKU5 belum banyak mendapatkan perhatian. Studi ini difokuskan untuk memahami bagaimana virus HKU5 menginfeksi sel inang.
"Virus HKU5 khususnya belum banyak diteliti, tetapi penelitian kami menunjukkan bagaimana virus ini menginfeksi sel. Kami juga menemukan bahwa virus HKU5 mungkin hanya selangkah lagi dari kemampuan menular ke manusia," ucap Prof Michael Letko, ahli virus yang turut memimpin penelitian tersebut, dikutip dari Independent pada Senin (9/6/2025).
Adapun virus HKU5-CoV-2 pertama kali dideteksi para ilmuwan pada kelelawar dari laboratorium China bulan Februari 2025 lalu.
"Virus-virus ini berkerabat dekat dengan MERS, jadi kita harus khawatir jika suatu saat virus ini menginfeksi manusia," lanjut Prof Letko.
Mengutip Times of India, peneliti mengungkap virus HKU5 terbukti menggunakan reseptor inang yang dikenal sebagai ACE2. Ini reseptor yang sama yang digunakan oleh virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19. Namun, sejauh ini virus HKU5 hanya mampu menggunakan versi gen ACE2 milik kelelawar dan belum dapat mengakses versi manusia secara efektif.
Penemuan virus HKU5 dapat berikatan dengan reseptor ACE2 manusia merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan. Perlu ada pengawasan dan penelitian berkelanjutan terhadap potensi mutasi virus ini. Dengan memahami cara kerja HKU5 dan evolusinya, diharapkan potensi pandemi dapat diantisipasi.
Sejauh ini belum ada kasus HKU5-CoV-2 yang dikonfirmasi pada manusia, sehingga gejala pastinya belum diketahui. Namun, mengingat virus ini termasuk dalam subgenus yang sama dengan MERS dan COVID-19, kemungkinan virus ini dapat menimbulkan gejala serupa, antara lain:
- Demam
- Batuk
- Sesak napas
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Sakit badan
Walau virus baru ini patut diwaspadai, Dr Mark Siegel dari NYU Langone Health menekankan kemungkinan HKU5 menyebabkan pandemi dalam skala COVID-19 masih tergolong rendah.
"Pandemi COVID adalah yang terburuk dalam satu abad, tetapi itu tidak berarti akan terjadi lagi pandemi flu burung atau yang lainnya," katanya.
(des/des)