3 Ciri yang Sering Dikira Capek Biasa Padahal Diabetes Ringan

3 Ciri yang Sering Dikira Capek Biasa Padahal Diabetes Ringan

AN Uyung Pramudiarja - detikKalimantan
Minggu, 08 Jun 2025 22:30 WIB
Ilustrasi wanita lelah atau pegal
Ilustrasi capek/Foto: Getty Images/iStockphoto/marchmeena29
Balikpapan -

Gampang capek merupakan salah satu tanda diabetes mellitus atau kencing manis. Maka dari itu, jangan dianggap sebagai capek biasa ya detikers!

Dikutip detikHealth dari situs Medical News Today, makanan dipecah menjadi gula sederhana atau glukosa saat berada di dalam tubuh. Sel-sel tubuh menggunakan insulin untuk menyerap glukosa dari darah, lalu menggunakannya sebagai sumber energi.

Dalam kondisi diabetes, pankreas tidak memproduksi cukup insulin. Atau, insulin diproduksi tetapi tidak bekerja dengan efektif. Akibatnya, gula darah tinggi tapi tidak bisa diserap oleh sel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri Diabetes Ringan:

Capek seperti apa yang menandakan ciri diabetes ringan? Jika yang dimaksud adalah pradiabetes atau prediabetes, laman American Diabetes Association memastikan tidak ada gejala yang bisa teramati. Satu-satunya cara memastikan hanya dengan pemeriksaan laboratorium.

Walau tidak selalu, pada beberapa orang bisa saja ditandai dengan warna kulit yang lebih gelap di leher, ketiak, dan selangkangan. Terkait rasa letih, kondisi berikut ini bisa diwaspadai sebagai gejala diabetes.

1. Capek dan cepat lapar

Dikutip dari Healthline, rasa lapar berlebihan disebut sebagai polifagia. Pada pengidap diabetes, glukosa tidak bisa diserap sel karena insulin terganggu. Karena tidak mendapat asupan energi, maka tubuh terasa letih dan selalu lapar.

2. Capek dan cepat haus

Cepat haus atau polidipsi terjadi karena peningkatan kadar gula darah. Ketika gula darah melonjak, ginjal memproduksi urine lebih banyak untuk membuang glukosa. Akibatnya, tubuh kekurangan cairan dan cepat haus.

3. Capek disertai penurunan berat badan tanpa alasan jelas

Karena sel-sel tubuh tidak mendapat glukosa yang cukup sebagai sumber energi, tubuh mulai menggunakan cadangan lemak sebagai bahan bakar. Jika tidak cukup, sel-sel otot juga akan dipecah menjadi sumber energi. Akibatnya, terjadi penurunan berat badan yang tidak diharapkan.

Tingkat Keparahan Diabetes

Ada berbagai tipe diabetes, dua yang paling umum merupakan kondisi kronis yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 merupakan kondisi bawaan, faktor risikonya dibawa sejak lahir. Sementara itu, diabetes tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, yang artinya bisa dicegah.

Sebenarnya, istilah 'diabetes ringan' tidak dikenal secara resmi. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, tingkat keparahan diabetes digambarkan sebagai berikut.

1. Normal

  • Gula darah sewaktu di bawah 200 mg/dL
  • Gula darah puasa di bawah 100 mg/dL
  • Kadar A1C di bawah 5,7 persen

2. Pradiabetes

  • Gula darah sewaktu di bawah 200 mg/dL
  • Gula darah puasa 100-125 mg/dL
  • Kadar A1C antara 5,7 persen hingga 6,4 persen

3. Diabetes

  • Gula darah sewaktu di atas 200 mg/dL
  • Gula darah puasa 126 mg/dL ke atas dalam 2 kali pemeriksaan
  • Kadar A1C 6,5 persen ke atas

Baca selengkapnya di sini.




(sun/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads