Ketiduran Saat Masak Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Kampung Rawa Indah

Jabodetabek

Ketiduran Saat Masak Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Kampung Rawa Indah

Tim detikKalimantan - detikKalimantan
Sabtu, 07 Jun 2025 10:10 WIB
Permukiman padat di Penjaringan, Jakarta Utara kebakaran. (Taufiq/detikcom)
Foto: Permukiman padat di Penjaringan, Jakarta Utara kebakaran. (Taufiq/detikcom)
Jakarta -

Duka menimpa warga Penjaringan, Jakarta Utara di tengah Hari Raya Idul Adha kemarin. Sebab, kebakaran hebat terjadi di kawasan padat penduduk Kampung Rawa Indah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), Jumat (6/6/2025).

Dikutip dari detikNews, titik api dilaporkan terjadi di Jalan Kapuk Raya No. 26, RT 5 RW 5, dekat SPBU AKR pukul 12.18 WIB. Diketahui tak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran saat hari raya Idul Adha tersebut.

Ketua RW setempat mengungkap ada sebanyak 3.200 korban harus mengungsi. Kasudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaeman mengungkapkan kebakaran terjadi di lahan seluas tiga hektare atau 30.000 meter persegi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setidaknya ada 450 unit rumah semi permanen atau rumah panggung dengan 750 kepala keluarga (KK) yang hangus dilalap si jago merah. Total kerugian diprediksi mencapai Rp 8 miliar.

"Kerugian sekitar Rp 8 miliar. Warga yang terdampak sekitar 750 KK," kata Gatot.

Diduga, api bersumber dari kompor gas milik warga yang ditinggal saat tengah memasak. Gatot menyebut kemungkinan penyebab kebakaran bersumber dari kompor gas. Pasalnya, seorang pemilik warteg tertidur pulas saat sedang memasak.

"Pemilik warteg sedang memasak kemudian tertidur pulas sehingga terjadi kebakaran," kata Gatot. Meski begitu, ia juga menjelaskan penyebab kebakaran akan diselidiki kembali oleh polisi.

Api berhasil dipadamkan pada Sabtu (7/6) dinihari pukul 00.16 WIB. Damkar butuh waktu hampir 12 jam untuk memadamkan kebakaran.

Kadis Gulkarmat DKI Jakarta, Bayu Meghantara menyebut terdapat beberapa kendala dalam pemadaman api. Seperti perlunya akses air, akses titik lokasi yang sempit, hanya berupa jalan setapak atau gang kecil untuk masuk ke pemukiman padat penduduk itu.

Unit damkar mengakses jalan itu dengan menarik selang disambung-sambung hingga mencapai titik api. Sebab area yang terbakar luas.

"Iya, kami nyisir. Kami di sisi-sisi luar ini dapat kami punya akses. Dan tentu dengan bantuan selang, selang ini kan bisa tereksekusi lah kira-kira untuk pemadamannya," kata Bayu.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads