Cerita Susilo Naik Haji dari Inggris Cuma Tunggu Lima Bulan, Segini Biayanya

Cerita Susilo Naik Haji dari Inggris Cuma Tunggu Lima Bulan, Segini Biayanya

Hanif Hawari - detikKalimantan
Jumat, 06 Jun 2025 15:01 WIB
Mohamad Susilo, WNI London yang yang pergi haji dari Inggris tahun 2023.
Mohamad Susilo, WNI London yang yang pergi haji dari Inggris tahun 2023. Foto: Dok. Pribadi
Jakarta -

Muslim Indonesia yang ingin berhaji lewat jalur reguler tentu harus menunggu antrean panjang, bahkan hingga 20 tahunan. Tapi berbeda dengan cerita Mohamad Susilo yang berangkat haji dari Inggris, dia hanya menunggu lima bulan.

Dilansir dari detikHikmah, Susilo adalah wartawan freelance sekaligus pemandu wisata yang telah menetap di London sejak tahun 2000. Dia telah berangkat haji bersama istrinya pada 2023.

Pendaftaran Tak Lewat Kemenag

Susilo bercerita proses pendaftaran haji di Inggris dilakukan secara mandiri, bukan melalui Kementerian Agama seperti di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah tidak ikut campur. Semua tanggung jawab personal," cerita Susilo saat dihubungi detikHikmah melalui sambungan telepon, Selasa (3/5/2025).

Prosesnya pun menurutnya cukup cepat. Apalagi jika dibandingkan Indonesia, dia hanya menunggu lima bulan untuk berangkat.

"Dari mendaftar sampai berangkat hanya lima bulan,"

"Kuotanya cukup dan peminatnya sekitar 4.000-5.000 orang per tahun. Jadi siapa pun yang memenuhi syarat bisa langsung berangkat," jelasnya.

Susilo mengatakan banyak WNI di Inggris yang juga memanfaatkan sistem haji ini. Misalnya mahasiswa S3 yang sedang studi di Inggris.

"Tahun itu ada sekitar seratusan WNI yang berhaji dari Inggris. Tahun ini saya kira juga sama," tambahnya.

Biaya Haji dari Inggris

Susilo mengatakan pendaftaran dilakukan lewat platform Nusuk yang disediakan pemerintah Arab Saudi untuk pendaftaran haji secara online bagi Muslim di negara-negara tertentu.

Tersedia sejumlah paket haji yang bisa dipilih. Setelah itu membayar secara mandiri, dan mengikuti semua proses melalui platform Nusuk.

Biaya paketnya mulai dari ÂŖ6.000 (sekitar Rp 132 juta) hingga ÂŖ20.000 (sekitar Rp 440 juta), tergantung pada fasilitas yang dipilih. Biaya ini tentu lebih murah dibandingkan haji furoda yang butuh dana lebih dari Rp 300 juta.

"Saya ambil paket 20 hari. Datang di Jeddah, lanjut ke Makkah, dan pulang dari Madinah," katanya.

Setelah pembayaran lunas, jemaah akan diarahkan ke operator lokal yang telah ditunjuk oleh pemerintah Saudi. Operator inilah yang mengatur tiket pesawat, hotel, akomodasi di Mina, hingga kendaraan selama di Tanah Suci.

Apa Saja Fasilitasnya?

Sampai di Arab, jemaah haji didampingi tour guide profesional. Setiap guide mendampingi sekitar 15-20 orang.

"Dia yang memastikan seluruh kebutuhan dan rukun haji kita terpenuhi. Kalau ada masalah, kita tinggal hubungi dia," ujar Susilo.

Pihak tour guide juga sudah menjadwalkan perjalanan dan memfasilitasi transportasi antar kota, seperti ke tempat-tempat bersejarah seperti Gunung Uhud dan Masjid Quba, hingga mengurus akomodasi selama di Mina.

"Kami tidak empet-empetan. Dapat kasur lipat, full AC, makanan prasmanan, es krim, minuman dingin, toilet bersih 24 jam. Tidak pernah antre," kenangnya.

Namun demikian, dia harus menyiapkan diri secara mental dan spiritual secara mandiri. Dia juga harus belajar sendiri mengenai rukun ibadah haji yang benar dan sempurna.

"Haji ini betul-betul tanggung jawab pribadi. Tapi justru itu yang membuat kami lebih siap dan terhubung langsung dengan prosesnya," pungkasnya.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads