Presiden Prabowo Subianto memimpin Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II di Dusun Kandasan, Desa Bange, Sanggau Ledo, Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (5/6/2025). Turut hadir dalam agenda tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Perdagangan Budi Santoso.
Acara panen serentak digelar secara hybrid oleh 36 provinsi. Agenda tersebut merupakan wujud Polri bekerja sama Kementerian Pertanian (Kementan), bersinergi dalam mewujudkan swasembada jagung nasional.
Di tanah Kalimantan, Prabowo menggemakan misi bahwa Indonesia bakal setop impor jagung 2026. Dia mengaku sudah diberikan jaminan langsung dari Menteri Pertanian dan Kapolri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo mengatakan tahun 2024 lalu, Indonesia masih mengimpor jagung dalam jumlah yang cukup besar hingga 500 ribu ton. Namun, impor itu akan mulai berkurang tahun ini karena produksi sudah meningkat.
Tahun 2026 mendatang dia yakin impor sudah mulai berhenti dilakukan untuk komoditas jagung. Bahkan kalau bisa, Indonesia ekspor jagung karena stok sudah melebihi kebutuhan di dalam negeri.
"Kira-kira tahun 2026, kita sudah nggak impor lagi Pak Menteri? Ekspor? Terima kasih. Jadi, saya diberi jaminan oleh dua tokoh Indonesia yang hebat ini, Menteri Pertanian dan Kapolri menjamin tahun 2026 Indonesia tidak impor lagi jagung," ungkap Prabowo saat meninjau panen raya jagung di Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025).
Prabowo menambahkan, produksi jagung Indonesia mulai meningkat. Selama ini rata-rata produksi jagung cuma 4 ton per hektare, kini sudah meningkat hingga 6-8 ton.
Orang nomor satu di Indonesia itu memaparkan peningkatan produksi sudah hampir 50% per kuartal I saja. Dari awalnya di tahun lalu hanya 6 juta ton, kini sudah mencapai 9 juta ton.
Artikel ini sudah tayang di detikFinance, baca selengkapnya di sini.
(aau/aau)