COVID-19 Menggila di Thailand, Kasusnya Bertambah 28 Ribu dalam 2 Hari

Internasional

COVID-19 Menggila di Thailand, Kasusnya Bertambah 28 Ribu dalam 2 Hari

Khadijah Nur Azizah - detikKalimantan
Rabu, 04 Jun 2025 16:30 WIB
Sunrise with Grand Palace of Bangkok, Thailand
Ilustrasi Thailand/Foto: Getty Images/iStockphoto/tawanlubfah
Balikpapan -

COVID-19 melanda Thailand. Ada tambahan 28 ribu kasus COVID-19 dalam dua hari yakni pada 1-2 Juni 2025.

Dikutip detikHealth, Departemen Pengendalian Penyakit Thailand atau Department of Disease Control (DDC) melaporkan situasi COVID-19 untuk minggu ke-23 2025. Berdasarkan data terbaru, pada 2 Juni 2025 ada 10.192 kasus baru.

Sementara itu, di hari sebelumnya ada 18.102 kasus baru. Sehingga total kasus baru dalam dua hari terakhir (1-2 Juni) mencapai 28.294 infeksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari puluhan ribu kasus baru tersebut, 9.304 di antaranya merupakan pasien rawat jalan. Lalu ada 888 kasus berat yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Selain itu, dilaporkan satu kematian seperti dikutip The Nation.

Total kasus COVID-19 mencapai 323.301, dengan total 69 kematian hingga 27 Mei 2025. Dr Taweesin Visanuyothin, Direktur Jenderal Departemen Layanan Medis, menyatakan peningkatan kasus kemungkinan besar disebabkan datangnya musim hujan lebih awal dan dibukanya sekolah. Ia mencatat periode ini juga bertepatan dengan peningkatan kasus influenza, yang memiliki gejala serupa dengan COVID-19.

Puluhan kasus kematian yang dilaporkan sebagian besar terjadi di antara 'kelompok 608', yang mencakup orang lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi yang mendasarinya, terutama di kota-kota besar.

Kasus kematian tercatat di Bangkok (22 kematian), Chonburi (8 kematian), Chanthaburi (7 kematian), dan Chiang Mai (3 kematian). Angka kematian tetap rendah yaitu 0,106 per 100.000 orang, yang menunjukkan penyakit ini tidak menjadi lebih parah.

Sementara itu, Dr Suthat Chottapund, Wakil Direktur Jenderal DDC, menjelaskan peningkatan kasus sejalan dengan pola musiman. Saat sekolah dibuka kembali dan musim hujan tiba, kasus infeksi saluran pernapasan atas cenderung meningkat, terutama di kalangan pelajar karena kontak dekat dapat dengan mudah menyebarkan virus.

DDC terus menekankan tindakan pencegahan pribadi, seperti menjaga jarak sosial, mencuci tangan, dan menghindari tempat-tempat ramai. Meskipun angka kematian tetap rendah, kelompok lanjut usia masih menjadi perhatian utama. Rekomendasi tambahan adalah mendapatkan vaksin flu musiman untuk mencegah koinfeksi.

"Saat ini, varian COVID-19 yang beredar di Thailand adalah XEC, yang lebih menular tetapi menimbulkan gejala ringan, mirip dengan flu. Hal ini tercermin dari rendahnya angka rawat inap, dengan banyak pasien yang pulih sendiri tanpa pengobatan. Tidak perlu ada penangguhan kelas atau pekerjaan karena infeksi," tutup Suthat.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikHealth dengan judul COVID-19 di Thailand Meroket, Ada Tambahan 28 Ribu Kasus dalam 2 Hari!




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads