Walau Banjir Menghadang, Pernikahan Liung dan Erli di Malinau Tetap Berkesan

Walau Banjir Menghadang, Pernikahan Liung dan Erli di Malinau Tetap Berkesan

Oktavian Balang - detikKalimantan
Senin, 26 Mei 2025 11:30 WIB
Sebuah pernikahan di Desa Wisata Setulang, Malinau, Kalimantan Utara menjadi sorotan warga. Sebab meski banjir melanda akibat luapan Sungai Malinau dan Mentarang, pesta pernikahan Liung dan Erli tetap digelar dengan meriah pada Sabtu (24/5).
Pernikahan Liung dan Erli yang viral/Foto: Istimewa (dok Handrius)
Malinau -

Sebuah pesta pernikahan di Desa Wisata Setulang, Malinau, Kalimantan Utara menjadi sorotan warga. Sebab meski banjir melanda akibat luapan Sungai Malinau dan Mentarang, pesta pernikahan Liung dan Erli tetap digelar dengan meriah pada Sabtu (24/5).

Video pernikahan mereka kemudian diunggah Handrius alias Rei, warga setempat. Video tersebut lalu viral di media sosial. Menurut Handrius, sehari sebelum hari pernikahan, panitia menggelar rapat untuk memastikan kelancaran acara.

"Kita ingin acara ini rame. Diiringi keroncong, harmonika, dan gendang, pokoknya beda dan menarik karena ini Desa Wisata Setulang. Pasti banyak yang akan mengunggah momen ini," ujar Handrius, Senin (26/5/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun hujan deras mengguyur sepanjang malam sebelum acara dan menyebabkan banjir besar pada hari pernikahan. Banjir yang merendam desa memaksa panitia memutar otak. Awalnya, mereka berencana memindahkan lokasi ke tempat yang belum terendam.

Namun, Handrius mengusulkan solusi yang kreatif. "Biar saja di rumah sini, saya yang urus transportasi untuk tamu undangan," katanya.

Bersama beberapa teman, Handrius menjemput tamu undangan menggunakan perahu untuk sampai ke rumah pengantin. Setelah semua tamu tiba, barulah Liung dan Erli, yang dihias di rumah Kepala Desa Bapak Saleh, dan diantar ke lokasi acara.

"Kami kira tamu bakal sepi karena banjir, tapi ternyata banyak yang hadir," ungkap Handrius.

Kehadiran warga yang lumayan banyak diduga karena pengantin pria, Liung, yang berusia sekitar 50 tahun, dikenal aktif di grup WhatsApp dan memiliki banyak relasi. "Banyak warga yang pulang langsung mandi karena acara selesai sore hari dan mereka basah kuyup," tambahnya.

Acara berlangsung khidmat dengan iringan musik tradisional dan keramahan khas Desa Wisata Setulang. Setelah pesta selesai, panitia membagikan konsumsi dan mengantar tamu kembali ke jalan yang masih kering menggunakan perahu.

Momen ini tak hanya menjadi pernikahan yang penuh makna bagi Liung dan Erli, tetapi juga memperlihatkan keguyuban warga Setulang dalam menghadapi tantangan alam.

"Pernikahan ini membuktikan bahwa semangat gotong royong dan kreativitas warga desa wisata mampu menciptakan momen tak terlupakan, meski di tengah banjir," tutup Handrius, yang bangga bisa merekam dan membagikan kisah ini.




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads