Seorang bocah yatim piatu yang baru lulus SD di Tarakan dilaporkan hilang pada Minggu (25/5). Bocah bernama Fatir itu diduga hanyut di perairan Pelabuhan Tengkayu II, Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Tarakan Barat. Hingga kini, korban belum diketemukan.
Neneknya, Nasira, menceritakan upaya keluarga mencari Fatir. Dia menyebut Fatir baru tinggal di Tarakan bersamanya sejak lulus SD pada 22 Mei lalu.
Nasira mengungkapkan orang tua Fatir menjadi salah satu korban tewas dalam bencana tsunami Palu-Donggala pada 2018 lalu. Sejak saat itu, Fatir disebut tinggal berpindah-pindah mengikuti anggota keluarga lain yang masih hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pindah-pindah sih, kadang sama saya, kadang ikut kakaknya," ujar Nasira, Minggu (25/5/2025).
Menurut Nasira, Fatir menunjukkan gelagat aneh sebelum hilang tenggelam. Fatir yang biasanya pendiam jadi aktif bercerita dan banyak bertanya.
Keesokan harinya atau saat hari kejadian, sekitar pukul 11.00 Wita, Fatir meminta nasi dengan lauk mi instan, yang ia sebut "Micoto". Setelah Nasira menyiapkan makanan, ia mendapati cucunya sudah tak ada di rumah. Makanan yang sudah disiapkan tidak dimakan.
"Saya masak, tapi dia bilang kenyang, lalu main sama temannya," ujar Nasira.
Nasira mulai mencari ke rumah tetangga tempat Fatir biasa bermain. Setelah menyiapkan makanan, Nasira mendapati Fatir sudah tidak ada di rumah. Ia mencari ke rumah tetangga tempat Fatir biasa bermain, tapi nihil.
"Saya tanya, 'Fatir di mana?' Mereka bilang enggak tahu," cerita Nasira.
Sekitar pukul 14.27 Wita, seorang kerabat mengirim WhatsApp dan meminta alamat lengkap. Setelah itu, kerabat tersebut menelepon dan mengabarkan bahwa Fatir diduga tenggelam saat berenang di area Pelabuhan Tengkayu II.
"Rupanya sudah ada berita, tapi saya baru tahu," ungkap Nasira, yang langsung terpukul.
Menurut laporan, Fatir terakhir terlihat mengenakan kaus hitam dengan gambar di dada dan sandal milik neneknya. Dugaan awal menyebut Fatir hanyut saat berenang bersama teman-temannya, meski teman yang bersamanya selamat.
"Saya dengar dari tetangga, dia tenggelam, tapi temannya selamat," kata Nasira.
Pelabuhan Tengkayu II kerap digunakan anak-anak untuk bermain, tetapi minim pengawasan. Pencarian korban masih dilakukan oleh warga sekitar.
"Ada 4 speedboat yang menyisir korban," ujar Yunus, kerabat korban.
(des/des)