Sosok Paus Leo XIV, Paus Baru yang Terpilih di Usia 69 Tahun

Internasional

Sosok Paus Leo XIV, Paus Baru yang Terpilih di Usia 69 Tahun

Kadek Melda Luxiana - detikKalimantan
Jumat, 09 Mei 2025 09:00 WIB
Newly elected Pope Leo XIV, Cardinal Robert Prevost of the Unites States delivers the
Paus Leo XIV. Foto: REUTERS/Yara Nardi
Vatikan -

Vatikan telah mengumumkan terpilihnya Paus baru. Kardinal Robert Francis Prevost dipilih memimpin umat Katolik sedunia dengan nama kepausannya Leo XIV.

Mengutip detikNews, Paus Leo XIV menyapa umat Katolik sedunia untuk pertama kalinya sebagai paus setelah asap putih mengepul dari cerobong KapelSistina, Vatikan, yang menandakan terpilihnya paus baru. Paus Leo XIV menggantikan Paus Fransiskus--yang wafat pada usia 88 tahun---pada hari kedua pemungutan suara para kardinal atau konklaf.

"Salam untuk Roma dan dunia. Semoga damai menyertai anda," ucapnya dilansir Vatikan News, Jumat (9/5/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Profil Paus Leo XIV

Paus Leo XIV bernama asli Robert Francis Prevost. Dia lahir di Chicago, Illinois, Amerika Serikat pada 14 September 1955 dan kini berusia 69 tahun. Ayahnya, Louis Marius Prevost, merupakan keturunan Prancis dan Italia. Sedangkan sang ibu, Mildred Martinez, merupakan keturunan Spanyol. Dia memiliki dua saudara laki-laki, yakni Louis MartΓ­n dan John Joseph.

Ia menghabiskan masa kecil dan remajanya bersama keluarganya dan belajar pertama kali di Seminari Menengah Para Bapa Augustinian. Kemudian dia melanjutkan pendidikan di Universitas Villanova di Pennsylvania dan memperoleh Gelar Matematika. Paus Leo XIV juga diketahui sempat belajar Filsafat pada tahun 1977.

Paus Leo XIV masuk novisiat Ordo Santo Agustinus (O.S.A.) di Saint Louis, di Provinsi Our Lady of Good Counsel Chicago pada 1 September 1977. Setahun setelahnya, dia mengucapkan kaul pertamanya. Tepatnya pada tanggal 2 September 1978. Kemudian pada tanggal 29 Agustus 1981, ia mengucapkan kaul kekalnya.

Ia menerima pendidikan teologi di Persatuan Teologi Katolik di Chicago. Saat berusia 27 tahun, ia dikirim oleh atasannya ke Roma untuk belajar Hukum Kanon di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum).

Pada 19 Juni 1982, Paus Leo XIV ditahbiskan sebagai imam di Kolese Agustinian Santa Monica oleh Monsignor Jean Jadot, yang saat itu menjabat sebagai Pro-Presiden Dewan Kepausan untuk Non-Kristen. Saat ini Monsignor Jean Jadot menjadi Dikasteri untuk dialog antaragama.

Pada tahun 1984, Paus Leo XIV memperoleh gelar sarjana mudanya. Setahun berikutnya, dia mempersiapkan tesis doktoralnya dan dikirim ke misi Agustinian di Chulucanas, Piura, Peru selama setahun.

Kemudian pada tahun 1987, ia mempertahankan tesis doktoralnya tentang "Peran Prior Lokal dalam Ordo Santo Agustinus" dan diangkat sebagai direktur panggilan dan direktur misi Provinsi Agustinian "Mother of Good Counsel" di Olympia Fields, Illinois (AS).

Salam Pertama sebagai Paus

Setelah terpilih sebagai paus baru, Paus Leo XIV menyapa umat Katolik yang menantikan proses konklaf di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Dia menyampaikan salam damai bukan hanya bagi mereka yang hadir di sana, tetapi juga seluruh umat di mana pun berada.

"Saudara-saudari terkasih, ini adalah salam pertama dari Kristus yang bangkit, sang gembala yang baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi kawanan domba Allah. Saya juga ingin agar salam damai ini masuk ke dalam hati anda, menjangkau keluarga-keluarga anda dan semua orang, di mana pun mereka berada, dan semua bangsa, dan seluruh bumi. Semoga damai menyertai Anda," ujarnya.

Paus Leo XIV mengucapkan terima kasih kepada Paus Fransiskus yang masih memberi berkat hingga hari-hari terakhirnya, terutama saat Hari Paskah. Paus Leo XIV memohon restu agar dapat melanjutkan berkat tersebut.

"Ini adalah damai dari Kristus yang bangkit, damai yang melucuti senjata, merendahkan hati, dan memelihara. Itu datang dari Tuhan. Tuhan, yang mengasihi kita semua, tanpa batasan atau syarat apa pun. Marilah kita dengarkan suara Paus Fransiskus yang lemah tetapi selalu berani, yang memberkati Roma - Paus yang memberkati Roma dan dunia pada pagi hari Paskah," ucapnya.

"Izinkan saya untuk melanjutkan berkat yang sama itu. Tuhan mengasihi kita, kita semua, kejahatan tidak akan menang. Kita semua berada di tangan Tuhan. Tanpa rasa takut, bersatu, bergandengan tangan dengan Tuhan dan di antara kita sendiri, kita akan maju. Kita adalah murid-murid Kristus, Kristus berjalan di depan kita, dan dunia membutuhkan terang-Nya. Umat manusia membutuhkan-Nya sebagai jembatan untuk mencapai Tuhan dan kasih-Nya. Anda membantu kami membangun jembatan melalui dialog dan perjumpaan sehingga kita semua dapat menjadi satu umat yang selalu dalam damai. Terima kasih Paus Fransiskus," imbuhnya.

Terakhir, dia mengucapkan terima kasih kepada para kardinal yang telah mempercayakan tugas sebagai paus kepadanya. Dia mengajak para umat untuk tetap setia kepada Yesus Kristus dengan menjadi pembawa damai dan keadilan di dunia.

"Terima kasih kepada saudara-saudara Kardinal saya yang telah memilih saya untuk menjadi penerus Petrus dan untuk berjalan bersama anda sebagai Gereja yang bersatu, mencari bersama-sama perdamaian dan keadilan, bekerja bersama sebagai wanita dan pria, setia kepada Yesus Kristus tanpa rasa takut, mewartakan Kristus, menjadi misionaris, setia kepada Injil. Saya adalah putra Santo Agustinus, seorang Agustinian. Beliau berkata, "Bersamamu saya seorang Kristen, bagimu saya seorang uskup." Semoga kita semua berjalan bersama menuju tanah air yang telah dipersiapkan Tuhan bagi kita," imbuhnya.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads