Kedatangan Bill Gates ke Indonesia membuahkan kesepakatan untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara untuk uji coba vaksin terbaru tuberkulosis (TBC) besutan Bill & Melinda Gates Foundation. Selain Indonesia, ada dua negara lain yang juga menjadi lokasi uji coba yakni India dan Afrika Selatan.
Dilansir detikHealth, Indonesia dipilih karena dinilai dapat memproduksi vaksin dalam jumlah banyak dengan biaya terjangkau. Selain itu, jumlah kasus TBC-nya juga tercatat cukup tinggi dan butuh intervensi segera.
"Jika berhasil, itu perlu ditingkatkan dan pada saat itu tentu saja mitra lokal seperti Bio Farma akan sangat penting. Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang mampu memproduksi vaksin dalam jumlah besar dengan biaya rendah. India juga," terang Director for South and Southeast Asia Gates Foudation, Hari Menon, pada diskusi media Rabu (7/5/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari menjelaskan, hampir 100 ribu orang meninggal di Indonesia setiap tahunnya karena TBC. Sementara vaksin BCG untuk TBC yang saat ini tersedia sudah ditemukan sejak 1921, yang artinya berusia 104 tahun. Efektivitas vaksin hanya mampu mencegah risiko kasus berat dan kematian di kelompok anak-anak.
Hari menyebut kandidat vaksin baru TBC yang disebut M72 sebenarnya masih dalam tahap uji coba awal. Pada tahap awal, uji coba dilakukan di Afrika Selatan dan Indonesia. Dibutuhkan beberapa tahun untuk mendapatkan merampungkan uji klinis hingga didapatkan hasil.
"Jika vaksin tersebut berhasil, kita tentu perlu mempertimbangkan kemitraan manufaktur di India, Indonesia, dan negara-negara lain. Saat ini masih sangat awal," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut vaksin TBC baru sangat dibutuhkan di tengah beban kasus kematian yang terus meningkat. Diharapkan vaksin baru ini lebih efektif untuk mencegah risiko gejala berat pada semua kelompok.
"Vaksin BCG efektivitasnya utamanya hanya untuk masa anak-anak saja mencegah TBC berat dan kematian akibat TBC pada anak. Jadi sudah amat patut dibuat vaksin baru yang jauh lebih efektif," kata Pro Tjandra dalam keterangan tertulis, Rabu (7/5/2025).
(des/des)