Kisah Kesetiaan Anto dan Koleksi Musik Rocknya

Kisah Kesetiaan Anto dan Koleksi Musik Rocknya

Oktavian Balang - detikKalimantan
Minggu, 27 Apr 2025 22:00 WIB
Kisah Anto yang setia dengan kaset-kaset rock di era digitalisasi
Kisah Anto yang setia dengan kaset-kaset rock di era digitalisasi (Foto: Oktavian Balang)
Tarakan -

Di tengah gempuran teknologi digital dan kemudahan akses musik melalui platform seperti YouTube, Anto, seorang pria berusia 60 tahun asal Tarakan, tetap setia pada koleksi kasetnya.

Dengan sekitar 75 kaset musik rock, ia menjaga nostalgia dan cinta pada aliran musik yang telah mewarnai hidupnya sejak 1985."Saya penggemar musik rock. Koleksinya tidak seluruhnya rock, tapi yang saya sukai," ujar Anto, Sabtu (26/4/2025).

Koleksinya mencakup band-band legendaris seperti Genesis, Deep Purple, dan Gerimore. Namun, tak hanya band internasional, Anto juga menyimpan kaset dari grup rock Indonesia, dengan God Bless sebagai salah satu favoritnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan Anto sebagai kolektor bermula dari kecintaannya pada musik. "Saya suka musiknya, jadi ingin punya kasetnya. Dulu, kalau ingin dengar, tinggal putar sendiri," kenangnya.

Meski kini teknologi memudahkan akses musik, Anto masih sering memutar kaset-kasetnya, meskipun ia juga tak menampik sesekali membuka YouTube.

Menjaga koleksi kaset bukan perkara mudah. Anto berbagi tips agar kaset tetap awet, "Jangan sampai terlilit. Simpan dengan satu sisi penuh, satu sisi kosong. Kalau ada bagian cokelat di tengah, kualitas suaranya bisa berkurang, bahkan hilang."

Ia juga menyebut bahwa kaset kini sulit ditemukan, kecuali di pasar-pasar barang bekas atau toko-toko lama.

Tetap Eksis di Dunia Musik

Meski sudah pensiun, Anto tetap "muda" dalam semangat bermusik. Ia pernah menonton konser Deep Purple di Solo, Guns N' Roses, dan Bon Jovi di Jakarta.

"Hobi ini bikin saya tetap hidup. Didukung istri juga," ungkapnya sambil tersenyum. Ia bahkan menceritakan momen lucu saat mertuanya mengantarnya ke konser God Bless di Stadion Kejayaan, meski sang mertua mengaku tak bisa menikmati musik rock.

Anto, alumnus Universitas Merdeka (Unmer) Malang jurusan Teknik Mesin angkatan 1984, juga aktif bermain musik di masa kuliah.

Kini, ia melihat perkembangan musik di Tarakan dengan optimisme. "Anak muda sekarang bagus, ada aura positif. Mereka mulai ciptakan lagu sendiri, itu yang harus didukung," katanya.

Menurut Anto, era rock Indonesia di masa lalunya memiliki keunikan."Dulu, festival rock mewajibkan bawa lagu sendiri berbahasa Indonesia. Itu memunculkan rock Indonesia yang tak kalah dengan grup mancanegara," ujarnya. Ia menyebut God Bless sebagai salah satu pelopor yang lagu-lagunya sarat makna tentang kehidupan, lingkungan, dan kepedulian sosial.

Dari koleksinya, Anto menyebut "Me and Sara Jane" dari Genesis sebagai kaset primadona dari band internasional, sementara "Semut Hitam" dari God Bless jadi favorit lokal.

"Genesis itu rock klasik, enak didengar, vokal dan ketukan drumnya pas. God Bless punya lirik yang nyaman dan bermakna," tuturnya.

Ia juga mengapresiasi musisi lokal yang mulai menciptakan lagu sendiri, menganggapnya sebagai langkah positif untuk menggairahkan musik daerah.

Di era digital ini, koleksi kaset Anto mungkin tak bisa bersaing dengan kecepatan dan kualitas suara platform modern. Namun, baginya, kaset adalah kenangan yang tak ternilai. "Ini kayak nostalgia. Dulu kita pernah suka aliran musik seperti ini," pungkasnya.




(mud/mud)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads