Harga bahan bakar minyak (BBM) di Apau Kayan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), mencapai Rp 60 ribu per liter. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan harga di wilayah perkotaan, memicu keluhan warga setempat.
Ketua DPRD Kaltara, H. Achmad Djufrie, mendesak PT Pertamina Patra Niaga segera menerapkan program 'BBM Satu Harga' di wilayah tersebut. Keluhan ini terungkap saat Achmad bersama Gubernur Kaltara dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan kunjungan kerja ke Apau Kayan beberapa waktu lalu.
"Masyarakat mengeluh karena belum menikmati BBM Satu Harga, padahal ini program nasional. Harganya sangat mencekik," ujar Achmad, Selasa (22/4/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Achmad menyebut pihaknya telah memanggil PT Pertamina Patra Niaga untuk meminta penjelasan.
"Mereka berjanji segera mewujudkan BBM Satu Harga di Apau Kayan. Saat ini, tinggal menunggu pengusaha melengkapi izin yang diperlukan," tambahnya.
Menurut Achmad, realisasi BBM Satu Harga di Apau Kayan harus segera dilakukan, mengikuti contoh keberhasilan program serupa di Krayan, Nunukan.
"Kami dari DPRD Kaltara akan terus mengawal agar masyarakat di perbatasan tidak lagi terbebani harga BBM yang mahal," tegasnya.
Program BBM Satu Harga merupakan inisiatif pemerintah untuk menyeragamkan harga BBM di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil dan perbatasan, guna mengurangi disparitas harga dan mendukung pemerataan ekonomi.
(mud/mud)