Wagub Krisantus Ungkap Peredaran Oli Palsu Catut Merek Pertamina di Kalbar

Wagub Krisantus Ungkap Peredaran Oli Palsu Catut Merek Pertamina di Kalbar

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Selasa, 15 Apr 2025 13:00 WIB
Ilustrasi Oli
Ilustrasi oli. Foto: Shutterstock/
Pontianak -

Oli palsu yang terdapat logo Pertamina beredar di sejumlah daerah di Kalimantan Barat (Kalbar). Hal ini awalnya diungkapkan oleh Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan saat menghadiri Rakerprov dan IMI Awards 2024-2025 di Pontianak pada Minggu (13/4).

Krisantus meminta Pertamina tidak tinggal diam dan segera membuat laporan polisi. Sebab, transaksi oli palsu yang disebut berasal dari China ini mencapai Rp 85 miliar per bulan.

"Ini (beredar) sudah berbulan-bulan. Maka sudah bisa dihitung transaksi per bulan di Kalbar mencapai Rp 85 miliar. Ini kan jumlah yang luar biasa. Nah Pertamina jangan tinggal diam. Lapor ke kepolisian. Kan Pertamina dirugikan," katanya, Selasa (15/4/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krisantus mengklaim memiliki bukti oli-oli palsu tersebut. Bahkan hasil laboratorium menyatakan oli yang ada padanya itu palsu.

"Saya punya contohnya ada empat kaleng. Saya dapat dari Badan Intelijen Negara (BIN) lengkap dengan penjelasannya, lengkap dengan hasil penelitiannya. Jadi saya pikir ini tidak boleh kita biarkan. Karena ini jelas-jelas sudah merugikan kita. Mungkin saja mobil saya sudah pakai oli (palsu) itu. Kacau itu," tegasnya.

Krisantus geram karena saat ini peredaran oli palsu berlabel Pertamina beredar luas dan belum ada tindakan. Menurutnya, selain merugikan Pertamina yang memiliki merek, peredaran oli palsu ini juga membahayakan serta merugikan masyarakat yang menggunakannya.

"Pabrik oli di China sana, tapi menggunakan merek Pertamina. Ini jelas merugikan banyak pihak. Pertamina harusnya cepat bertindak. Jika perusahaan dirugikan tapi diam saja, saya jadi bertanya-tanya, ada apa sebenarnya?" katanya.

Ia mendesak Pertamina segera membuat laporan kepolisian untuk mengungkap peredaran oli palsu ini. Karena, dengan dasar laporan itu maka pelaku bisa segera diselidiki, disidik, dan diproses hukum.

Sebagai dukungan memberantas peredaran oli palsu ini, dia juga selalu berkampanye bahayanya peredaran oli palsu yang mencatut nama Pertamina ini di Kalbar.

Tanggapan Pertamina

Dikonfirmasi detikKalimantan pada Selasa (15/4), Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Kalimantan Edi Mangun mengatakan bahwa pihaknya sudah mendengar kabar ini.

"Kami berterima kasih kepada Pak Wagub yang telah menemukan oli palsu. Jika ini valid (oli palsu berlabel Pertamina) tentunya sebagai pihak yang brand-nya digunakan, kami akan melakukan dan mengambil langkah hukum. Akan tetapi, kembali lagi ke teman-teman di Pertamina Lubricants," kata Edi Mangun.

PT Pertamina Lubricants (PTPL) merupakan anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga (PT PPN), Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) yang didirikan pada 23 September 2013 dan menerima pemisahan (spin-off ) Unit Bisnis Pelumas PT Pertamina (Persero) pada 30 Oktober 2013.

PT Pertamina Lubricants bergerak dalam bidang produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, penyaluran, dan pemasaran pelumas, grease, specialities product dan base oil serta bahan bakunya.

Jadi, kata Edi Mangun, yang memiliki kapasitas atau kewenangan membuat laporan jika benar brand digunakan untuk oli palsu adalah pihak Pertamina Lubricants.

"Komentar saya, itu semua dikembalikan lagi ke teman-teman di Pertamina Lubricants untuk mengambil langkah selanjutnya," tutur Edi Mangun.

Edi menambahkan bahwa Pertamina Lubricants memiliki bagian yang bertugas untuk melakukan pengawasan oli melalui identifikasi keaslian produk, uji coba, dan pemantauan kondisi oli.

Selain itu, selalu dikampanyekan cara mengidentifikasi keaslian produk. Berikut langkah-langkahnya.

  1. Periksa tutup pengaman/incap terpasang di tutup 2 inch dan ž inch saat cap seal dibuka. Pastikan incap terpasang di lubang plug dengan kokoh, tidak bekas direkatkan, dan periksa pin pengaman patah saat incap dilepas dari plug.
  2. Saat tutup botol dibuka, tampilan warna botol bagian dalam berbeda dengan warna bagian luar.
  3. Pastikan terdapat 8 Digit Nomor di bagian tutup botol dan body botol dengan posisi lurus, tegak dan sejajar.
  4. Pastikan ada tulisan 'Original' yang halus, dibaca dengan kemiringan 45 (derajat) +/- 5 (derajat).
  5. Pastikan ada Nomor QR Code terdiri dari 9 karakter (huruf dan angka). Setiap botol pasti memiliki nomor QR Code yang berbeda bila ada nomor QR Code yang sama di dua botol, berarti palsu.

"Pengawasan dari teman-teman Pertamina Lubricants tentu, tentu diawasi (peredaran oli)," tandasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Pertamina bagikan 1.000 seragam sekolah untuk pengemudi ojek"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads