Setelah Presiden Prabowo Subianto menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya, berbagai pihak memberikan respons positif. Salah satunya PSI. PSI bahkan mendorong Megawati untuk bertemu juga dengan tokoh lain seperti Joko Widodo (Jokowi). Namun, PDIP menganggap usulan itu mengada-ada.
Dilansir detikNews, Waketum PSI Andy Budiman mendorong agar Megawati lanjut bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi. Menurutnya, jika pertemuan antartokoh bangsa itu terjadi, suasana politik nasional akan semakin kondusif.
"Jika pertemuan dengan Pak SBY dan Pak Jokowi terjadi, pasti membuat suasana semakin baik dan kondusif. Masyarakat butuh teladan dari para pemimpin bangsa," ujar Andy dalam keterangannya, Rabu (9/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politisi PDIP Guntur Romli mempertanyakan motif PSI mendorong pertemuan antara Megawati dengan Jokowi dan SBY. Dia menyinggung kecenderungan kader PSI, dalam hal ini Ade Armando, yang dinilai sering memojokkan Megawati.
"Apa motifPSI tiba-tiba mau mendorong pertemuan IbuMegawati dengan PakSBY denganJokowi, padahal kaderPSI sepertiAde Armando sering menyerang dan memfitnah IbuMegawati," kata GunturRomli saat dihubungi, Rabu (9/4).
Guntur menegaskan bahwa Megawati tidak menutup pintu komunikasi dengan siapa pun. Mengenai SBY, Megawati kerap dikunjungi anak-anak SBY yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
"Putra-putra Pak SBY juga sering berkunjung ke Ibu Megawati, seperti Mas AHY dan Mas Ibas dan keluarganya. Semua diterima dengan baik oleh Ibu Megawati dan keluarga beliau," papar Guntur.
Sementara dengan keluarga Jokowi, Guntur menyebut saat ini Megawati tidak pernah lagi dikunjungi. Dia membandingkannya dengan hubungan antara Megawati dengan Prabowo yang masih akrab meskipun ada perbedaan politik.
"Yang aneh itu Jokowi dan keluarganya, kalau dulu sering berkunjung mungkin, segala cara dipakai untuk mengambil hati Ibu Megawati, karena ada kepentingan dukungan dan kekuasaan, tapi ibarat habis manis sepah dibuang, atau air susu dibalas air tuba, tidak seperti Pak Prabowo dan keluarganya meski ada perbedaan politik dengan PDI Perjuangan tapi tetap hangat dan dekat dengan Ibu Megawati," jelasnya.
Meski demikian, Guntur menegaskan PDIP tidak mengharapkan kunjungan Jokowi dan keluarga kepada Megawati. Dia juga meminta kepada pihak-pihak lain seperti PSI untuk tidak mendorong usulan tersebut.
"Kami juga tidak berharap dikunjungi Jokowi dan keluarganya, hanya saja jangan mengada-ada mendorong pertemuan, tapi di sisi lain melakukan pengkhianatan dan kekasaran yang nyata," imbuhnya.
(des/des)