Presiden Prabowo Subianto menyambangi kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4) malam. Pertemuan yang telah dinanti sejak lama ini akhirnya terwujud dalam rangka silaturahmi Idulfitri 2025.
Dilansir detikNews, pertemuan berlangsung hangat di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo dan Megawati membahas berbagai hal.
Berikut sederet fakta pertemuan antara Prabowo dan Megawati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berlangsung Selama 1,5 Jam
Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pertama kali mengunggah pertemuan tersebut di akun Instagram pribadinya pada Selasa (8/4). Dalam foto tersebut, terlihat Prabowo duduk satu kursi dengan Megawati. Prabowo tampak mengenakan seragam krem, sementara Megawati mengenakan baju bunga-bunga bernuansa ungu.
Dasco menyebut pertemuan berlangsung selama 1,5 jam, dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Prabowo dan Megawati lebih banyak berbicara empat mata saja.
"Lumayan lama, 1,5 jam, dari mulai 8 (malam) kurang sedikit. Pembicaraan lebih banyak empat mata sih," katanya di Gedung DPR/MPR, Selasa (8/4/2025).
Bicara tentang Masa Depan Indonesia
Dasco tidak membeberkan secara detail hasil pertemuan itu. Dia hanya mengatakan bahwa sebagian besar yang dibicarakan kedua tokoh ini adalah mengenai masa depan Indonesia.
"Saya nggak tahu persis, tapi yang pasti membicarakan bagaimana masa depan Indonesia dan bagaimana kebersamaan membangun Indonesia ke depan," ujarnya.
Dasco juga menyebut ada pembicaraan mengenai isu global. Hal ini mengingat Megawati pernah menjadi Presiden Kelima RI yang kala itu juga sempat menghadapi krisis.
"Sebenarnya lebih bagaimana menghadapi situasi global yang pada saat ini juga banyak menimpa negara-negara lain dan kedua tokoh saling bertukar pikiran dan juga bertukar pengalaman. Apalagi Bu Mega berpengalaman memimpin di waktu yang lalu, juga menghadapi saat saat kurang lebih juga ada masa-masa krisis," imbuhnya.
Didampingi Berbagai Tokoh Politik
Pembicaraan Prabowo dan Megawati memang kebanyakan berlangsung empat mata. Namun sebelumnya, ada sejumlah tokoh politik yang turut hadir mendampingi.
"Ya semalam ada ditemenin oleh Pak Sugiono (Menlu), ditemenin oleh Pak Ahmad Muzani (Ketua MPR sekaligus Sekjen Gerindra), Pak Prasetyo Hadi (Mensesneg), Letkol Teddy (Seskab), Pak Aries Marsudianto (Kepala BPPIK). Di sana ditemenin oleh Pak Budi Gunawan (Menko Polkam) dan beberapa yang lain," kata Dasco.
Peluang PDIP Gabung dengan Pemerintahan
Pertemuan Prabowo dan Megawati ini pun membuka peluang bagi PDIP untuk bergabung dengan pemerintahan. Ditanya mengenai hal itu, Dasco belum bisa memastikan.
"Saya nggak tahu (ada peluang PDIP gabung atau tidak) karena itu pertemuannya lebih banyak empat mata," katanya.
Namun, dia memastikan bahwa pertemuan berlangsung dengan hangat dan akrab. Menurutnya, sepanjang pertemuan itu terdengar beberapa kali Prabowo dan Megawati tertawa bersama.
"Kalau menyatukan visi saya nggak tahu persis, tapi bertukar pikiran yang mendalam yang tentang bagaimana masa depan Indonesia itu pasti, pertemuan dengan penuh keakraban dan saya lihat kita dengar lebih banyak ketawanya juga," jelas Dasco.
Pertemuan Bersifat Mendadak
Sementara itu, Politisi PDIP Guntur Romli menyampaikan bahwa pertemuan ini bersifat mendadak kendati sudah cukup lama direncanakan. Bahkan wacana pertemuan ini sudah muncul sejak Prabowo baru dilantik sebagai presiden pada Oktober 2024 lalu.
"Meski kedatangan Presiden Prabowo ke kediaman Ibu Megawati bersifat mendadak, namun antara Ibu Megawati dan Presiden Prabowo sebenarnya sudah merencanakan pertemuan sejak lama. Namun karena kesibukan beliau berdua baru kali ini pertemuan tersebut dapat terlaksana," ujar Guntur.
Ada proses komunikasi yang cukup panjang sebelum pertemuan kedua pimpinan partai ini dapat terjadi. Guntur mengungkapkan bahwa pada 25 Desember 2024, Ketua MPR Sekaligus Sekjen Gerindra Ahmad Muzani bersilaturahmi ke kediaman Megawati. Pada momen itulah disepakati rencana pertemuan antara Megawati dengan Prabowo.
"Pada pertemuan tersebut Ibu Megawati menitipkan obat minyak gosok untuk Pak Prabowo," lanjutnya.
Bicara Hal Pribadi sebagai Kawan Lama
Guntur menerangkan pertemuan empat mata itu juga membahas berbagai hal termasuk yang bersifat pribadi. Dia menyebut keduanya sudah bersahabat baik sejak lama.
"Dalam pertemuan hanya empat mata tersebut, Ibu Megawati dan Pak Prabowo banyak membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi sebagai dua orang tokoh bangsa yang sudah bersahabat baik sejak dahulu hingga saat ini," ujar Guntur.
Guntur menegaskan bahwa dalam berbagai kesempatan, Megawati sering mengatakan tidak ada hambatan komunikasi dengan Prabowo. Meskipun saat ini posisi PDIP berada di luar pemerintahan.
"Ibu Megawati dalam banyak kesempatan sering mengatakan, beliau merasa tidak punya hambatan untuk terus melakukan komunikasi dan silaturahmi dengan Presiden Prabowo meski posisi politik PDI Perjuangan saat ini masih berada di luar pemerintahan," tuturnya.
Prabowo Beri Parsel Isi Tomat Saat Lebaran
Selain datang untuk bersilaturahmi, Prabowo juga mengirim buah tangan ke kediaman Megawati. Prabowo memberikan parsel isi buah dan sayur mayur yang dikirimkan saat Lebaran.
"Ibu Megawati juga mendapatkan kiriman parsel Lebaran dari Pak Prabowo yang berisi sayur mayur kesukaan Ibu Megawati. Ibu Megawati menyukai buah tomat berukuran besar sebagai salah satu jenis sayuran dalam parsel lebarannya itu," ujar Guntur.
Menurut Guntur, Megawati tertarik dengan buah tomat yang dibawa Prabowo karena ukurannya yang cukup besar. Bahkan, Guntur menyebut Megawati ingin mendapat bibit pohon tomat tersebut untuk ditanam sendiri.
"Bahkan Ibu Megawati ingin mendapatkan bibit pohon tomatnya untuk beliau tanam sendiri," ungkapnya.
Simak Video "Video Dasco soal Peluang PDIP Gabung Kabinet: Belum Ada Pembahasan "
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)