Disdik Tarakan Ungkap Sekolah-sekolah Mulai Keluhkan Belum Kebagian MBG

Disdik Tarakan Ungkap Sekolah-sekolah Mulai Keluhkan Belum Kebagian MBG

Oktavian Balang - detikKalimantan
Selasa, 08 Apr 2025 11:01 WIB
MBG di Tarakan.
Program makan bergizi gratis yang sudah berjalan di Tarakan (Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan)
Tarakan -

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tarakan belum berjalan optimal. Sekolah-sekolah mulai mengeluhkan belum kebagian manfaat program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Tamrin Toha, mengungkapkan bahwa program ini baru menyentuh Kecamatan Tarakan Utara, sementara wilayah lain masih menanti.

Ia menyebut progres MBG bergantung sepenuhnya pada Badan Gizi Nasional (BGN) dan mitranya."Soal data siswa, SPPG minta ke kami, dan sudah kami siapkan. Dari TK sampai SMP ada sekitar 52.000 siswa, ditambah SMA dan SMK sekitar 7.000. Saya kira kami tetap melayani jika ada permintaan data," ujar Tamrin kepada detikcom, Senin (7/4/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski data sudah diserahkan, pelaksanaan MBG di lapangan belum merata. Tamrin menjelaskan bahwa pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi intensif dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Kami dapat informasi MBG sudah berjalan di Kecamatan Tarakan Utara, sasarannya TK sampai SMA," katanya.

Namun, ia mengakui banyak sekolah di wilayah lain bertanya-tanya kenapa program ini belum maksimal."Semua tergantung BGN dan mitra BGN. Kami hanya bisa menunggu, tidak bisa menuntut karena kami cuma penerima manfaat," tambahnya pasrah.

Dinas Pendidikan, lanjut Tamrin, hanya bisa memastikan satuan pendidikan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung MBG.

"Kami minta sekolah siapkan air bersih dan ruang khusus untuk pengecekan makanan oleh Dinas Kesehatan sebelum dibagikan ke siswa," jelasnya.

Namun, tanpa kejelasan lanjutan dari BGN, upaya ini terasa sia-sia di banyak wilayah. Program MBG yang digagas untuk meningkatkan gizi siswa ini sejauh ini baru berjalan di Tarakan Utara.

Tamrin tak menampik adanya keluhan dari sekolah-sekolah yang belum kebagian jatah."Beberapa sekolah memang bertanya, tapi kami tidak punya kuasa lebih. Eksekusinya ada di tangan BGN," tegasnya.

Hingga kini, belum ada tanda-tanda kapan MBG akan menjangkau seluruh wilayah Tarakan. Dinas Pendidikan mengaku hanya bisa berperan sebagai pendukung, bukan penggerak utama.

"Kami sudah koordinasi intens, tapi keputusan ada di BGN dan mitranya," tutup Tamrin.

Sementara itu, siswa di Kecamatan Tarakan Timur, Tengah, dan Barat masih harus bersabar. Program nasional yang diharapkan jadi solusi gizi ini masih jauh dari kata optimal di kota perbatasan tersebut.




(mud/mud)
Hide Ads