Operasi pencarian terhadap Holiv Fatur Rosida (10), bocah perempuan yang diterkam buaya di perairan Sungai Maya, Kampung Kasai, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kaltim resmi dihentikan.
Keputusan berat itu harus diambil tim SAR gabungan usai tiga hari pencarian intensif namun tak menemukan keberadaannnya. Penghentian ini juga sudah mendapat restu dari pihak keluarga.
"Kami sudah berupaya maksimal menyisir area sepanjang 6 kilometer ke hulu dan hilir dari lokasi kejadian, namun hingga hari ketiga belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Kaltim, Endrow Sasmita kepada detikKalimantan pada Senin (7/4/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim SAR gabungan yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk Basarnas, BPBD, Polairud, dan sukarelawan, memutuskan untuk mengakhiri operasi pencarian dan mengalihkan status menjadi siaga. Seluruh anggota tim yang terlibat kini dikembalikan ke satuan masing-masing.
"Operasi pencarian resmi ditutup setelah kami mengevaluasi seluruh upaya. Ini adalah langkah terbaik mengingat situasi di lapangan," tambah Endrow.
Kronologi Serangan Buaya
Sebelumnya, Bocah di Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), Holiv Fatur (9) hilang usai diterkam buaya saat berenang di tambak milik pamannya. Saat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban.
"Benar telah terjadi kasus warga diterkam buaya, di mana korban merupakan anak-anak berusia 9 tahun," ucap Kapolsek Pulau Derawan, AKP Iwan Purwanto kepada detikKalimantan, Kamis (3/4).
Peristiwa itu terjadi di area tambak, tepatnya di perairan Sungai Maya, Kampung Kasai, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau pada Rabu (2/4). Saat kejadian, korban diketahui tengah berenang di sungai belakang pondok bersama saudara dan sepupunya.
"Iya lagi berenang mereka bertiga di sekitar area tambak," jelas Iwan.
Sebelum korban diterkam buaya, keluarga korban bernama Santri yang berada di pondok sempat berteriak. Sebab, ia melihat seekor buaya mendekati ketiganya. Namun teriakan itu tidak membuat korban dan dua anak lainnya percaya, sehingga mereka melanjutkan berenang.
"Saksi sempat meneriaki mereka untuk naik karena ada buaya. Namun korban tidak percaya dan tetap berenang. Kemudian korban diterkam dan diseret buaya ke dalam sungai," terangnya.
Berdasarkan keterangan saksi, buaya yang menerkam Holiv diperkirakan berukuran lebih dari 5 meter. Buaya tersebut disebut buaya terbesar di sungai itu.
"Lebih kalau 5 meter, soalnya dari keterangan saksi kepalanya saja lebarnya 2 papan dan badannya lebar 1 meter, itu memang buaya penunggu di situ," pungkasnya.
(mud/mud)