Berdasarkan kebijakan Libur Khusus Puasa (LKP) dan Idul Fitri 1446 Hijriah yang dikeluarkan oleh Satuan Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah, sekolah dan perguruan tinggi akan mulai aktif kembali pada Rabu (9/4). Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Muhammad Reza Prabowo menyampaikan sejumlah imbauan baik bagi pelajar maupun pihak sekolah.
Sebelumnya telah dikeluarkan Surat Edaran Dinas Pendidikan Kalteng Nomor 421/498/PSMA.03/Il/2025 terkait Libur Khusus Puasa (LKP) dan Idul Fitri 1446 H. Jadwal libur Idul Fitri dimulai pada tanggal 21 Maret 2025 hingga 8 April 2025. Sedangkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kembali aktif pada 9 April 2025.
"Pada hari pertama sekolah agar setiap siswa dan jajaran guru untuk melaksanakan silaturahmi secara sederhana, untuk meningkatkan persaudaraan dan persatuan di sekolah, dilanjutkan kegiatan belajar mengajar seperti biasa," ujarnya dihubungi detikKalimantan, Senin (7/4/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menambahkan agar para pelajar yang sedang dalam perjalanan arus balik untuk tetap menjaga keselamatan selama perjalanan. Tidak perlu terburu-buru agar selamat sampai di tempat tujuan.
"Untuk siswa-siswa kita yg dalam perjalanan arus balik agar tetap menjaga keselamatan selama perjalanan," lanjutnya.
Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Tengah Kombes Pol Erlan Munaji juga turut mengimbau bagi para pelajar maupun mahasiswa Kalteng yang sedang arus balik ke kota tempat belajar agar tetap memantau kondisi perjalanan melalui media sosial.
"Untuk pelajar dan mahasiswa yang sekolah di luar wilayah Kalteng agar perhatikan waktu kepulangan ke kota yang akan di tuju. Cek terus situasi melalui media sosial dan media lainnya untuk mengetahui situasi perjalanannya," terangnya kepada detikKalimantan, Senin (7/4/2025).
Salah satu pelajar yang baru saja kembali ke kota tempatnya menempuh pendidikan adalah Risma Amanatul Finata, mahasiswa Politeknik Sampit asal Kabupaten Katingan. Mahasiswi Prodi Teknologi Informasi ini kembali ke Sampit pada Minggu (6/4).
Risma menceritakan perjalanannya kembali ke Sampit yang ternyata cukup menantang. Dia harus melewati sungai yang surut sehingga perjalanan perahunya agak terhambat.
"Perjalanan memakan waktu sekitar 5 jam, namun kali ini kami menghadapi kendala di daerah sungai yang dikenal masyarakat sebagai Hantipan. Air sungai saat itu sedang surut, sehingga klotok (perahu) yang kami tumpangi sempat tidak dapat melaju. Beberapa penumpang, terpaksa turun dan membantu mendorong agar perjalanan bisa dilanjutkan," ceritanya.
"Meski perjalanan kemarin ada sedikit kendala saya tetap bersyukur bisa tiba di Sampit dengan selamat," sambungnya.
(des/des)