Bacaan Doa Qunut Witir untuk Ramadan Separuh Terakhir

Bacaan Doa Qunut Witir untuk Ramadan Separuh Terakhir

Suki Nurhalim - detikKalimantan
Jumat, 14 Mar 2025 08:00 WIB
Young muslim woman in beige hijab and traditional clothes praying for Allah at home
Ilustrasi membaca Doa Qunut/Foto: iStock
Balikpapan - Doa Qunut biasanya ditambahkan di rakaat terakhir salat witir, saat Ramadan sudah memasuki separuh terakhir. Berikut ini bacaan lengkapnya, aksara Arab dan Latin.

Dikutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), dalam Ma'rifatus Sunan wal Atsar (4/44), Imam al-Baihaqi menegaskan Imam asy-Syafi'i menganjurkan pembacaan Doa Qunut. Begitu juga dengan Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar (67), yang menyebut ulama mazhab Syafi'i menganjurkan pembacaan Doa Qunut tersebut.

Menurut Imam an-Nawawi ada beberapa pendapat soal pembacaan Doa Qunut tersebut. Namun yang paling kuat yakni pendapat Qunut dibaca pada separuh terakhir Ramadan.

ويستحب القنوت عندنا في النصف الأخير من شهر رمضان في الركعة الأخيرة من الوتر، ولنا وجه: أن يقنت فيها في جميع شهر رمضان، ووجه ثالث: في جميع السنة، وهو مذهبُ أبي حنيفة، والمعروف من مذهبنا هو الأوّل

Artinya: Menurut kami, disunahkan Qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadan. Ada juga dari kalangan kami (Syafi'iyyah) yang berpendapat, disunah Qunut di sepanjang Ramadan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunahkan Qunut di seluruh salat sunah. Ini menurut Mazhab Abu Hanifah. Namun yang baik menurut mazhab kami adalah model yang pertama, yaitu qunut pada separuh akhir Ramadan.

Doa Qunut untuk rakaat terakhir salat witir sama seperti Qunut pada umumnya. Berikut bacaan hingga terjemahannya.

Bacaan Doa Qunut:

Arab:

اَللّهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لًنَا فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ

تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَل

Latin:

Allahummahdinâ fî man hadait. Wa 'âfinâ fî man 'âfait. Wa tawallanâ fî man tawallait. Wa bâriklanâ fî mâ a'thait. Wa qinâ syarra mâ qadhait. Fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ 'alaik. Wa innahû lâ yazillu man wâlait. Wa lâ ya'izzu man 'âdait.

Tabârakta rabbanâ wa ta'âlait. Fa lakal hamdu a'lâ mâ qadhait. Wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya:

Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan.

Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya.

Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.


(sun/mud)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads