Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja, Afnan Hadikusumo-Singgih berkomitmen untuk melawan black campaign atau kampanye hitam yang ditunjukkan kepada mereka. Afnan-Singgih secara tegas menekankan tidak akan terjebak dalam permainan negatif tersebut.
Juru bicara Afnan-Singgih, dr. Puspita Wijayanti atau Pita mengatakan, kampanye hitam sudah bisa diprediksi sejak program-program unggulan Afnan-Singgih semakin mendapatkan dukungan luas dari masyarakat.
"Black campaign ini sebenarnya hal yang sudah bisa kita prediksi sejak awal, mengingat ketika sebuah program berhasil menarik perhatian publik, pasti ada yang merasa terganggu. Namun, kami tidak akan terjebak dalam permainan seperti ini. Fokus kami adalah melanjutkan kerja nyata, membawa perubahan positif yang sudah dinanti-nantikan oleh warga Jogja," tegas Pita kepada wartawan, Minggu (20/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, belakangan beredar narasi yang menyudutkan Singgih yang sempat menjabat sebagai Penjabat Kota Jogja. Meski begitu, Pita menyebut baik Afnan dan Singgih tak ambil pusing soal kampanye hitam itu dan fokus kerja nyata kepada masyarakat.
"Masyarakat Kota Jogja itu cerdas, mereka tahu mana informasi yang bisa dipercaya dan mana yang hanya rumor tanpa dasar. Kalau mereka lebih memilih berkompetisi dengan black campaign, ya silakan saja. Kami fokus pada solusi nyata yang bisa langsung dirasakan masyarakat," ujarnya.
Selain itu, Pita menegaskan pemilu yang sehat seharusnya menjadi ajang adu gagasan dan inovasi, bukan ajang penyebaran fitnah. Pihaknya pun memastikan, Afnan dan Singgih terbuka mendapat kritik yang membangun.
"Pemilu yang sehat bukan tentang siapa yang paling kencang menyebar gosip, tapi siapa yang paling mampu menyelesaikan masalah nyata di masyarakat," kata dia.
"Kami mengajak semua pihak untuk berkompetisi dengan gagasan, bukan dengan black campaign. Pada akhirnya, masyarakatlah yang akan menilai dan menentukan pilihan terbaik untuk kota Jogja," pungkas Pita.
(ega/ega)