Sebanyak 72 delegasi dari 16 negara berkumpul di Kota Jogja untuk membahas standar global produk ubin keramik yang akan digunakan di seluruh dunia. Standar ini mengacu pada Strategic Business Plan dari International Organization for Standardization/Technical Committee 189 (ISO/TC 189) Ceramic Tiles.
Plt Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Y Kristianto Widiwardono, mengatakan puluhan delegasi dari beberapa negara itu berisi para ahli dan pelaku industri dari berbagai negara penghasil keramik utama dunia. Seperti Italia, Tiongkok, India, Jepang, dan Amerika Serikat.
Selama dua hari penyelenggaraan The 33rd Plenary Meeting and Working Group Meetings of ISO/TC 189 Ceramic Tiles, mereka akan merumuskan standar internasional terbaru yang akan menjadi acuan global bagi produksi dan pemasangan ubin keramik.
"Mereka akan menyusun standar-standar internasional (standar ISO) yang, apabila telah ditetapkan, akan digunakan oleh seluruh dunia, termasuk Indonesia," jelas Kristianto di sela acara pembukaan diskusi di Kota Jogja, Kamis (13/11/2025).
Industri keramik, kata Kristianto, adalah salah satu sektor manufaktur terpenting di Indonesia. Tiap tahunnya, total produksi nasional mencapai sekitar 560 juta meter persegi per tahun. Standarisasi ini memungkinkan industri keramik Indonesia bisa menikmati pasar global.
"Upaya kita agar standar-standar yang ada di Indonesia ini bisa selaras dengan standar internasional. Jika terjadi perbedaan standar, kan dapat menjadi kendala saat kita ingin masuk ke pasar global," paparnya.
Industri ubin keramik Indonesia saat ini, menurut Kristianto, masuk dalam sepuluh besar produsen ubin keramik dunia. Dengan Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten menjadi sentra produksi utama.
Di sisi lain, produksi global tercatat mencapai 15,9 miliar meter persegi per tahun atau meningkat dua kali lipat dibanding awal 2000-an. Kawasan Asia masih mendominasi produksi dan konsumsi dunia, dengan Tiongkok dan India menempati posisi teratas.
Demi memperkuat posisi Indonesia di pasar global, 16 standar ubin keramik internasional sudah diadaptasi ke Standar Nasional Indonesia (SNI). Sedangkan di Indonesia, ada 55 merek produk ubin keramik yang telah berstandar SNI.
"BSN telah mengadopsi 16 standar ubin keramik internasional. Dengan begitu ubin keramik yang ber-SNI juga sama dengan berstandar ISO," ungkapnya.
Sementara, Chair of ISO/TC 189 Ceramics Tile, Noach Chitty, memaparkan para ahli dan pelaku industri akan dibagi dalam 11 kelompok kerja (working groups). Tiap kelompok membahas isu-isu utama industri ubin keramik, seperti spesifikasi produk, metode pengujian, keberlanjutan, sifat antimikroba hingga pengurangan jejak karbon.
"Isu yang paling lama kami kerjakan adalah standar mengenai ketahanan aus, yaitu ISO 10545-7," papar Noach.
"Tes ini kami kembangkan dengan metode pengujian multiatribut yang mempertimbangkan berbagai faktor seperti ketahanan aus, kekerasan, dan kilap permukaan. Standar ini menjadi salah satu topik utama yang dibahas hari ini," pungkasnya.
Simak Video "Video: Prosesi Langka Jejak Banon di Jogja, Cuma Ada Tiap 8 Tahun!"
(apl/apl)